60 HADIS KEUTAMAAN AHLUL-BAYT

Point

Diterjemahkan dari buku berbahasa Arab, Ihyaa al-Mait bi Fadhail Ahlul-Bayt karya Jalaluddin Al-Suyuthi, terbitan

Mu'awiniatu Al-Alaqaat Al-Dauliyah, Teheran 1408 H/1988

Dicetak oleh: Kulaini.- Teheran.

Penerjemah: Ali Umar Al-Habsyi

Catatan kaki: Syeikh Kadzim Al-Fatli dan Penerjemah

Mukaddimah: Zahir Yahya

Penyunting: Bahruddin Fannani

Hak Terjemahan Dilindungi Undang-Undang

All right reserved

Cetakan Pertama: Rabiul Awwal 1414 H 1 Juli 1993 M

.Diterbitkan Oleh YAYASAN AL-KAUTSAR

Kebalen Wetan 125 MALANG :

Setting - Lay out: MT.Yahya

P: 1

PENGANTAR PENERBIT

بسم الله الرحمن الرحیم

اللهم صل علی محمد وال محمد

P: 2

P: 3

AL-SUYUTHI

60 HADIS KEUTAMAAN AHLUL-BAYT,

Penerjemah.

Ali Umar Al-Habsyi

Penerbit : yayasan Al-Kautsar

MALANG

P: 4

Diterjemahkan dari buku berbahasa Arab, Ihyaa al-Mait bi Fadhail Ahlul-Bayt karya Jalaluddin Al-Suyuthi, terbitan

Mu'awiniatu Al-Alaqaat Al-Dauliyah, Teheran 1408 H/1988

Dicetak oleh: Kulaini.- Teheran.

Penerjemah: Ali Umar Al-Habsyi

Catatan kaki: Syeikh Kadzim Al-Fatli dan Penerjemah

Mukaddimah: Zahir Yahya

Penyunting: Bahruddin Fannani

Hak Terjemahan Dilindungi Undang-Undang

All right reserved

Cetakan Pertama: Rabiul Awwal 1414 H 1 Juli 1993 M

.Diterbitkan Oleh YAYASAN AL-KAUTSAR

Kebalen Wetan 125 MALANG :

Setting - Lay out: MT.Yahya

P: 5

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI BUKU

Tentang Penulis - 7

Pengantar Penerjemah - 10

Muqaddimah - 18

Persembahan - 29

Hadis-Hadis Keutamaan Ahlul-Bayt - 30

Kepustakaan - 85

P: 6

TENTANG PENULIS

Nasab

Nasabnya: Al-Hafizh, Jalaluddin Abu Al- Fadhl 'Abdurrahman bin Abubakar bin Muham-mad bin Sabiguddin bin 'Ustman bin Muham-mad Al-Khudhairi Al-Suyuthi Al-Syafi'i.(1)

Kelahiran Dan Kehidupannya

Al-Suyuthi dilahirkan pada bulan Rajab tahun 849 H (2) Dan ada yang mengatakan bukan pada

tahun itu (3). Ayah Suyuthi wafat ketika ia baru

berumur lima tahun tujuh bulan (4). Oleh karena itu ia hidup di Cairo sebagai anak yatim (5)

la telah hafal Al-Qur'an · ketika umumnya kurang dari delapan tahun, kemudian mengha-5)

P: 7


1- Syadzarát Al-Dzahab, juz 8 hal.51; Al-Kawakib Al-Sairah,1/226 (1)
2- Syadzarat Al-Dzahab, VIII/51; Al-Kawakib Al-Sairah, 1/226 (2)
3- Al-Baghdadi dalam bukunya Hadiyah Al-'Arifin, 1/534 mengatakan bahwa Al-Suyuthi dilahirkan pada 809. Hijri (3)
4- Syadzarat Al-Dzahab, VIII/52; Al-Kawakib Al-Sairah, 1/226. (4)
5- Mu'jam Al-Mu'allifin, VI 128; Al-'Alam, IV/71 (5)

fal kitab 'Umdah Al-Ahkam, Minhaj Al-Nuri, Alfiyah Ibnu malik dan Minhaj Al-Baidhawi, lalu ia mengajukan hafalannya kepada ulama' besar di masa itu dan mereka memberinya ijazah. Jumlah Syaikh dan gurunya tidak kurang dari lima puluh satu orang.

Karya-karyanya

Suyuthi mengarang lebih dari lima ratus buah karya tulis. Karya-karyanya yang terkenal, tampaknya tidak perlu disebutkan di sini (1). Hal yang membuatnya begitu banyak menghasilkan karya-karya tersebut ialah berkat tindakannya mengisolasi diri ketika usianya menginjak empat puluh tahun. Ketika itu ia menyendiri di desa Raudhah : Al-Miqyas yang terletak di kawasan Nil. Di sanalah ia mengurung diri dari pergaulan dengan semua teman sejawatnya.(2)

la juga seorang penyair yang banyak menggubah syair, membuat pelbagai tulisan ilmiah, serta tulisan-tulisan yang berkaitan dengan hukum-hukum agama (3).

Karangan-karangannya Yang Populer

1. Al-Dur Al-Mantsur fi Al-Tafsir bi Al-si

P: 8


1- Syadzarat Al-Dzahab, V[1/53; Al-Kawakib Al-Sairah, 11228
2- Syadzárat Al-Dzahab, Vil153;" Al-Kawakib Al-Sairah, 1/229.
3- Syadzarat Al-Dzahab, VII1/54; Al-Kawakib.

Ma'tsur.

2. Al-Mizhar, dalam bahasa.

3. Al-Asybah wa Al-Nazhair.

4. Al-Jami' Al-Shaghir dalam bidang

hadis. .

5. Ham' Al-Hawami' Syarh Jam' Al-

Jawami' dalam bidang ilmu bahasa.

6. Fann Al-Muhadharah fi akhbar Mishr

wa Al-Qahirah.

7. Tamam Al-Dirayah,

Wafat beliau

Ibnu Al-'Ammad dalam kitabnya; Syadzarat

Al-Dzahab mengatakan: "Beliau wafat pada

malam Jum'at tgl 19 bulan Jumada Al-ula di ru-

mah kediamannya, di desa Raudhah Al-Miqyas

setelah selama tujuh hari menderita pem-

bengkakan hebat di tangan kirinya, dalam usia

enam puluh satu tahun; kemudian dikebumikan

di desa Husy Qushun di luar pintu masuk kota

Al-Qarafah.(1)

P: 9


1- 9 Syadzarat Al-Dzahab, VIII/4; al=Kawakib

PENGANTAR PENERJEMAH

Apa Dan Siapa Ahlul-Bayt a.s

Bukan merupakan tujuan saya untuk mengungkap kedudukan mulia dan keagungan Ahlul-Bayt a.s. dalam kata pengantar ini, karena hal itu membutuhkan usaha yang tidak sedikit ini. Yang menjadi tujuan saya sekarang adalah agar kita mengenal siapa yang dimaksud dengan kata "Ahlul-Bayt'itu?. Kata Ahlul-Bayt menurut arti bahasa adalah famili dan Keluarga dekat (Al-Aqarib wa al "AsyiTány dan bisa juga berartikan istri.(1). Kata Ahlul-Bayt Nabi a.s. bisa memiliki pengertian yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Pengertian Ahlul-Bayt Nabi secara bahasa dan penggunaan umum (urfan) adalah seluruh keluarga dekat termasuk paman, bibi, anak-anak paman dan bibi serta anak cucu beliau

P: 10


1- 10 Al-Mu'jam Al-Wasith juz; I hal: '31

saww, pengertian di atas telah banyak dipergunakan oleh orang-orang sejak masa-masa awal islam hingga sekarang. Tentunya, berdasarkan pengertian di atas

para imam suci Ahlul-Bayt a.s. adalah subtansi (mishdaq) yang paling sempurna dan menonjol dari kata tersebut. Sedangkan pengertian Ahlul-Bayt nabi menurut pandangan syariat adalah Fatimah dan para imam suci Ahlul-Bayt a.s.

Pembatasan pengertian hanya pada mereka tersebut didukung dan dikuatkan oleh dalil-dalil kontekstual yang cukup tegas dan jelas di antaranya adalah ayat 33 surat Al-Ahzab yang dikenal dengan ayat Al-Tathhir, berikut riwayat kronologis turunnya dan hadis Al-Tsaqalain. Riwayat yang menunjuk turunya ayat Al-Tathhir hanya pada mereka bukan untuk yang lainnya cukup kuat dan diriwayatkan oleh banyak kalangan dan tokoh-tokoh penting kenamaan Ahlussunnah, di antarannya:

1). Muslim dalam kitab shahihnya.

2). Al-Turmudzi dalam kitab shahihnya.

3). Al-Hakim dalam kitab Mustadraknya.

4). Ahmad dalam kitab Musnadnya.

5). Al-Nasai- dalam kitab Khashaishnya.

6). Al-Muhib Al-Thabari dalam Al-Riyadh Al-Nadhirahnya. .

7). Al-Muttaqi Al-Hindi dalam kitab Kanzul Ummalnya.

8). Ibnu Abdi Al-Bar Al-Andalusi dalam kitab Al-'Isti'abnya. "

P: 11

9). Al-Atsir Al-Jazari dalam kitab Usdu Al-Ghabahnya.

10). Al-Thahawi Al-Hanafi dalam kitab Musykil Al-Atsarnya.

11). Al-Haitsami dalam kitab Majma' Al Zawaidnya.

12). Ibnu Jarir Al-Thabari dalam Tafsir jami' Al-Bayannya.

13). Al-Suyuthi dalam Tafsir Al-Dur Al Mantsurnya.

14). Abu Daud dalam Musnadnya.

15).Al-Khatib Al-Baghdadi dalam kitab Tarikhnya.

Jalur riwayat-riwayat mereka dikutib oleh Al-Allamah Al-Sayid Murtadha Al-Husaini Al-Fairuz Abadiy dalam kitabnya Fadhail Al-Khamsah min Al-Shihah Al-Sittah juz, 2 hal. 264 -289. Itulah pengertian Ahlul-Bayt dalam ayat Al-Tathhir; adapun yang dimaksud dengan kata tersebut dalam Hadis Al-Tsaqalain, sebagai mana difahami dengan adanya penyamaan kedudukan antara Ahlul-Bayt dan Al-Quran dalam hal kewajiban berpegang teguh dengan nya, mereka itu adalah "Dua Belas Imam Suci Ahlul-Bayt a.s." Demikian penjelasan sekilas tentang maksud kata Ahlul-Bayt yang sering dimuat dalam Al-Quran dan hadis-hadis nabi saww." .

P: 12

Ahlul-Bayt Nabi a.s. Dan Para Penguasa Tiran

Ahlul-Bayt adalah simbul keutamaan, kejujuran, ketaqwaan, kesempurnaan dan kekayaan spiritual serta keilmuan. Umat Islam pun memandang mereka sebagai tumpuan harapan dan duplikat Islam yang utuh. Ahlul-Bayt a.s. bagaikan bom waktu yang mengancam kezaliman, keserakahan dan penyelewengan, oleh karena itu para penguasa yang tiran dari dinasti Umawiyah maupun Abasiyah, yang menegakkan kekuasaannya di atas pondasi kezaliman dan penyelewengan norma-norma keagamaan melihat Ahlul-Bayt a.s. sebagai ancaman yang harus dimusnahkan/dienyahkan dari muka bumi dengan segala usaha murka mereka membantai Ahlul-Bayt a.s. dan pengikut-peng ikut setia mereka, maka gugurlah para imam suci itu satu demi satu.

Imam Ali a.s. ditebas kepalanya oleh angkara murka Ibnu Muljam, Imam Hasan gugur teracuni setelah meneguk madu beracun yang disuguhkan oleh Ja'dah, boneka bani Umayyah yang hina, Imam Husain dan keluargannya dibantai dengan keji di padang Karbala dan ni adalah langkah pintas yang mereka tempuh. Sedangkan program jangka panjang untuk menjatuhkan dan mematikan wibawa dan pen garuh-pengaruh positif Ahlul-Bayt a.s. adalah

dengan:

P: 13

a).Pemalsuan. hadis-hadis yang menjatuh kan martabat dan wibawa Ahlul-Bayt as

b).Pemalsuan hadis keutamaan sahabat-sahabat yang lain dengan tujuan menandingi keagungan dan keistimewaan Ahlul-Bayt a.s.,

c), Larangan untuk meriwayatkan sabda-sabda nabi saww berkaitan dengan keutamaan Ahlul-Bayt a.s.

Ibnu Abi Al-Hadid seorang pakar sejarah yang terkenal dengan kejelian analisa-analisa historisnya menyebutkan bahwa; Ketika Mu'a wiyah berkuasa, ia menulis sebuah keputusan yang disebarluaskan melalui berbagai instansi pemerintahannya bahwa; Tercabutlah hak perlindungan bagi siapa saja yang meriwayatkan

keutamaan Ali a.s. dan keluarganya. Maka setelah itu para penceramah-penceramah kerajaan berkhutbah dan melaknat Ali a.s. dan membuat-buat kejelekan yang lalu dinisbatkan kepada Ali a.s. dan keluarganya.

Kemudian Mu'awiyah juga menurunkan dekrit bahwa; Syi'ah (pengikut) Ali dan Ahlul-Bayt-nya a.s. tidak diperkenankan memberikan kesaksian dan pembelaan diri dalam segala bentuk persengketaan. Ia juga memberikan kedudukan bagi siapa yang mau membuat-buat hadis palsu tentang keutamaan sahabat. Hadis-hadis palsu itu menjadi program pendidikan yang dipaksakan oleh rezim Umayyah dan diajarkan kepada semua lapisan terutama pada pelajar-pelajar pada tingkatan dasar dan menengah sehingga mereka tumbuh menjadi

P: 14

ulama yang pikirannya dipenuhi oleh hal-hal palsu.

Ibnu Abi Al-Hadid juga menyebutkan bahwa Mu'awiyah membentuk sebuah lembaga yang bertugas mencetak hadis-hadis palsu dalam berbagai segi terutama yang menyangkut Ahlul-Bayt a.s. lembaga tersebut beranggotakan beberapa orang sahabat dan tabi'in di antaranya adalah 'Amr bin : Al-'Ash, Mughirah bin Syu'bah dan Urwah bin Zubair dll.

la juga menyebutkan beberapa contoh hadis palsu yang diproduksi oleh lembaga tersebut,"diantaranya adalah riwayat dari Al-Zuhri bahwa: Urwah bin Zubair menyampaikan sebuah hadis dari 'Aisyah bibinya ia berkata: Ketika aku bersama nabi saww, maka datanglah Abbas dan Ali dan beliau berkata kepadaku wahai 'Aisyah kedua orang itu akan mati tidak atas dasar agamaku (mati kafir - penrj.) ;

Selain pemalsuan, mereka juga mencanangkan program kekerasan bagi siapa yang berani mengungkap hadis-hadis keutamaan Ahlul-Bayt; mereka meracuni dan mempen garuhi pikiran umat Islam bahwa orang yang mengungkap keutamaan dan keagungan Ahlul-Bayt adalah para pengacau, musuh Islam yang menyusup di tubuh umat untuk menggulingkan ajaran-ajaran Islam dari dalam dan mereka adalah orang-orang zindiq.

Maka tidak sedikit ulama' Islam yang menjadi korban karena mereka berani secara tegas menyebar luaskan hadis-hadis tersebut.

P: 15

Al-Nasa'i;- salah seorang tokoh-besar yang penuh wibawa dan disegani - adalah salah satu korban pembantaian mereka, ketika "Al-Nasai mengajarkan kitab Khashaishnya di masjid Dar, mascus ia dikeroyok oleh hadirin dan dilempar keluar hingga mengalami luka-luka parah yang membawanya wafat.(1)

Setelah berlalunya masa gelap yang penuh penindasan dan penganiayaan terhadap para ulama' besar, para penulis-penulis Islam mulai bangkit mengarang kitab-kitab yang memuat keutamaan Ahlul-Bayt a.s. akan tetapi banyak memenuhi hambatan dan ganjalan dikarenakan pikiran mayoritas umat bahkan sebagian

ulama' juga sudah teracuni oleh sisa-sisa faham anti Ahlul-Bayt, atau setidaknya rasa kurang hormat dan mengagungkan Ahlul-Bayt, sehingga karena kurang terbiasa mendengar hadis-hadis tersebut mereka selalu berusaha untuk menolak atau menyalah-artikan kandungannya. Di samping hambatan di atas ada lagi

hambatan yang sangat menyedihkan dan menyulitkan mereka sekaligus, yaitu banyaknya hadis-hadis keutamaan Ahlul-Bayt yang hilang ditelan sejarah. .

Akan tetapi saya yakin bahwa sisa-sisa yang sempat diungkap oleh ulama' cukup untuk

P: 16


1- 11 Muqadimah Khashaish yang ditulis oleh Abu Ishaq Yang diterbitkan oleh Dar Al-Baż Mekkah Saudi Arabia

membuktikan keagungan dan kemulian Ahlul-Bayt a.s. Demikianlah, penjelasan sepintas permasalahan riwayat-riwayat keutamaan mereka. Mudah-mudahan kita mendapat kesempatan untuk memperdalam dan memperjelas permasalahan ini lebih lanjut. Insya Allah.

Bangil, 1 - 6 - 1413 H

Penerjemah

Ali Umar Al-Habsyi

P: 17

MUQADDIMAH

Rasul Saww Menentukan Panutan Bagi Umat

Di antara ciri paling menyolok dari perangai agung Rasulullah saww adalah perhatian beliau kepada sikap umat, sebagai sasaran da'wah, terhadap penerimaan misi beliau serta, pada tahapan berikutnya, terhadap nasib mereka dalam hal pelaksanaan ajaran yang telah mereka terima. Ketika menggambarkan etika baik Rasul ini, Al-Quran berfirman:

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat serasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min." (Q.S. 9:128 )

P: 18

Bahkan dalam bentuk sebuah peringatan larangan, jangan sampai perhatian Rasul saww menyebabkan bahaya atas diri Dan jiwa beliau. Al-Qur'an menegaskan:

.. "Boleh jadi kamu (Muhammad) akan menyengsarakan dirimu karena mereka tidak beriman." (QS. 26:3).

Berkenaan dengan masa depan umat sering kali Rasulullah mensinyalir kemungkinan timbulnya perselisihan di antara mereka, terlepas dari benar tidaknya sumber yang menyebutkan sinyalemen Rasul tadi,(1) namun yang pasti adalah sangat wajar bila para pengikut sebuah ajaran atau agama memahami ajaran

tersebut secara berbeda kemudian membangun keyakinan-keyakinan serta mendasari si- kap praktis mereka pada pemahaman yang khas dari mereka itu, dan dengan demikian muncullah apa yang dikenal dengan sebutan mazhab, sekte, kelompok dan berbagai istilah lainnya.

P: 19


1- 12 Sekumpulan muhadditsin, seperti Abu Daud, Ibnu Majah, Turmudzi, Nasa'i, Darimi, Al-Hakim dll, meriwayatkan hadis dari Rasulullah bahwa umat Islam sepeninggal beliau akan terbagi kepada 73 golongan, sebagian riwayat menyebutkan golongan yang selamat, sebagiannya tidak menyebutkan, sebagian menegaskan yang selamat satu golongan yang lain di neraka dan sebagian yang lain menegaskan bahwa semua di Surga kecuali satu golongan (Hadis iftifaq Al-Muslimin, Luthfullah Al-Shafi)

Salah satu realitas dan fenomena yang tidak menyenangkan ialah bahwa Islam, baik 'aqidah maupun syari'ahnya, telah dipahami dengan bermacam corak pemahaman sehingga menyebabkan lahirnya berbagai golongan dalam agama ini.

Perselisihan dalam hal aqidah telah berhasil membagi umat Islam kepada minimal tiga kelompok besar; Syi'ah, Ahlu Sunnah Dan Mu'tazilah, dan setiap golongan dengan sekténya masing-masing.

Begitu juga, pertentangan dalam hal syari'ah telah mewujudkan garis pemisah; antara mereka yang tidak merasa terikat dengan "mazhab" tertentu dan mereka yang dalam hal pelaksanaan agama terikat pada kerangka pemahaman yang telah ditentukan (mazhab) dan pada tahapan berikutnya, membagi kelompok

yang bermazhab menjadi bermacam-macam mazhab. Di antara yang masih eksis di tengah umat yaitu Mazhab Ja'fari, Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hambali. Adapun mazhab-mazhab yang telah punah adalah: Mazhab Asy-Syaibi (W. 105 H), Mazhab 'A'Masy W. 148 H), Mazhab 'Auza'i

(W. 157 H), Mazhab Sufyan Ats-Tsauri (W. 161 H), dan Mazhab Al-Laits.(W. 175 H).

Dengan mengangkat realitas tersebut ke permukaan, kita ingin menekankan bahwa perhatian dan kepedulian : Rasul terhadap nasib umatnya sepeninggal beliau membuat kenyataan yang tidak dapat kita bantah, yaitu ba-

P: 20

hwa jauh hari beliau pasti sudah menyampaikan bentuk problem solving (konsep penyelesaian) untuk kondisi yang akan berlaku dan dominan di tengah umatnya.

Dari satu sisi, Rasul senantiasa menjelaskan pentingnya persatuan bagi kelestarian existensi umat dan kemuliaan mereka di hadapan musuh-musuh. Dan dari sisi lain, beliau menunjuk pribadi-pribadi yang harus menjadi pusat bagi semua gerak dan orientasi umat serta upaya pemersatuan mereka.

Dalam sebuah riwayat, Rasul menjelaskan kedudukan Ahlul-Baytnya dalam sabdanya: ".. Ahlu-Baytku adalah pengaman bagi umatku dari perselisihan.(1)

Mengenai Ali bin Abi Thalib sebagai salah seorang anggota Ahlul-Baytnya, beliau bersabda: "Engkaulah ( wahai Ali ) yang ( berhak ) menjelaskan kepada umatku tentang apa saja yang mereka perselisihkan sepeninggalku.(2)

Di tengah arus perselisihan yang siap menyita semua bentuk potensi umat untuk berkembang, Rasul menegaskan siapa yang harus berfungsi sebagai bahtera penyelamat dari

P: 21


1- Al-Mustadrak 11//149, 458, Al-Shawa'iq hal, 140, 111,Kanzul ummal 6/116. :
2- Al-Mustadrak II/122, Kanzul Ummal 6/156 Al Shawa'iqhal. 73.

arus pertentangan yang melanda. Di antara sabdanya: "Ahlu-Baytku laksana bahtera Nuh, siapa yang menaikinya ia akan selamat, dan siapa meninggalkannya ia akan tenggelam."... " Pada akhirnya, dalam sebuah pernyataan yang diulang-ulang, Rasul menentukan panutan abadi bagi umat sepeninggal beliau dalam sabdanya: "Aku tinggalkan pada kalian dua benda berharga, yang apabila kalian berpegang padanya kalian tidak akan sesat, Kitabullah dan Ahlul-

Baytku, keduanya tidak akan berpisah hingga menjumpai aku di Al-Haudh."

Untuk mengetahui sanad hadis tersebut di atas lihat:

1. Ash-Shawa'iq halaman 136.

2. Shahih Muslim Bab Fadha'il Ali bin Abi Thalib.

3. Musnad Ahmad [11/14,17,26,59, IV/366.

4. Sunan Baihaqi 11/148. .

5. Sunan Ad-Darimi 11/431.

6. Kanzul Ummal 1/45,48. iii.it

7. At-Turmudzi 11/308.

8. Usdul Ghabah III/109, 148,95 Dini :

9. Tafsir Al-Kabir dalam Tafsir ayat Wa'ta shimu bi Hablillah.

10. Ad-Dur Al-Mantsur dalam tafsir ayat Mawaddah.

Bila seorang harus menolak kebenaran aja kan Rasul untuk menjadikan Ahlul-Bayt beliau sebagai tempat rujukan sentral bagi keselu-

P: 22

ruhan umat, atau bersikap menyederhanakan penafsiran terhadap hadis-hadis tersebut, maka rangkaian keutamaan mereka tentu mem buat setiap pribadi berakal sehat "terpaksa" mendahulukan mereka untuk memimpin dan menjadi perantara antara dia dengan Allah, Rasul dan agamanya serta menepis dua sikap yang lainnya itu. Guna mengenal berbagai keutamaan Ahlul-Bayt, silahkan merujuk kepada sumber-sumber berikut; Fadhail Al-Khamsah, Min Ashih hah As-sitta dll.

Siapakah Ahlul Bayt

Posisi istimewa (vital) Ahlul-Bayt, seperti yang te lah digambarkan dalam berbagai riwayat (sebagian di antaranya telah disebutkan di atas) membuat setiap yang ingin dan bersikap loyal dan tanggap terhadap tuntunan-tuntunan Rasul berhubungan dengan kewajiban mengikuti Ahlul-Bayt beliau terdorong untuk mengenal lebih jauh tentang siapakah yang di maksud dengan Ahlul Bayt, siapakah pribadi-pribadi yang disejajarkan dengan Al-Qur'an itu, yang diibaratkan sebagai bahtera Nuh dan menyandang bermacam keutamaan?

Merujuk kepada riwayat-riwayat dan sejarah dapat menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Ahlul-Bayt Rasul adalah sejumlah pribadi dari keluarga beliau.

P: 23

1. Riwayat Turmudzi dari Sa'ad bin Abi waqqas,"Ketika turun ayat" marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita-wanita kami dan wanita kamu dan diri kami dan diri kamu..." Rasulullah memanggil: Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Hasan, dan Husein kemudian beliau bersabda: "Ya Allah, merekalah Ahlu

Baytku (keluargaku)."

2. Riwayat Turmudzi dari Ummu Salamah Ayat: "Sesungguhnya Allah berkehendak untuk menghilangkan kotoran dari kalian, Ahlul-Bayt dan mensuci kan kalian sesuci-sucinya" (QS 33:33) turun untuk Rasulullah di rumahku ketika aku sedang duduk di sebelah pintu, aku bertanya: "Ya Rasulullah, bukankah aku juga dari Ahlul-Baytmu, beliau menjawab, engkau dalam kebaikan, engkau dari istri-istriku, ketika itu Rasulullah di rumah bersama Ali, Fatimah, Hasan dan Husein kemudian beliau memasukkan mereka di bawah sorban beliau seraya ber sabda: " Ya Allah, merekalah Ahlul-Baytku, maka hilangkanlah kotoran dari mereka dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya".

3. Riwayat Muslim dari Zaid bin Arqam :

P: 24

"Suatu hari Rasul berpidato di hadapan kami di dekat danau bernama Khom antara Mekkah dan Madinah, setelah memuji Allah, beliau mulai menasihati kami dan bersabda: "Wahai orang-orang, aku tak ubahnya seorang manusia" mungkin utusan tuhanku akan segera datang memanggilku, ketahuilah bahwa aku meninggalkan pada kalian dua benda berharga, kitabullah yang mengandung cahaya dan bimbingan, maka ambilah kitabullah dan berpeganglah padanya...beliau meneruskan:

"Dan Ahlu-Baytku, aku memperingatkan kalian tentang Ahlu baytku, aku memperingatkan kalian tentang Ahlu Baytku, aku memperingat-kan kalian tentang Ahlu-Baytku....",

Perawi hadis bertanya kepada Zaid bin Arqom "Siapakah Ahlu Bayt Rasul, adakah istri-istri beliau termasuk Ahlu baytnya?"(1). Zaid menjawab; Tidak, demi Allah, seorang istri hidup bersama suaminya untuk beberapa waktu dan ketika dicerai ia kembali kepada kaumnya sendiri". Dari riwayat-riwayat seperti tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa, meski secara linguistik (bahasa) kata Ahlul Bayt dapat diterapkan atas setiap penghuni rumah seseorang, termasuk istri-istri, namun penggunaan kata Ahlul Bayt oleh Allah dan Rasul-Nya telah

P: 25


1- 15 Lihat ketiga riwayat itu dalam Jami' Al-Ushul vol 1 pasal III, bab IV halaman 100 -103

membatasi arti Ahlul Bayt hanya pada sejumlah pribadi dari keluarga terdekat beliau yang pada masa itu terbatas pada Ali, Fatimah, Hasan dan Husein. Lagi pula perlu diketahui bahwa kriteria Ahlul Bayt yang ditetapkan oleh Rasulullah adalah bukti bahwa mereka adalah para pemilik kriteria-kriteria itu, para pembimbing

kepada kebenaran, penyelamat dari kesesatan, yang berada pada posisi yang sejajar dengan Al-Quran dan tidak akan menyimpang darinya dan berbagai kriteria agung lainnya yang tidak mungkin dimiliki siapapun selain mereka, termasuk istri-istri beliau.

Dengan demikian maka kata Ahlu Bayt Rasul sejumlah pribadi di antara keluarganya yang berkompetensi dan berkemampuan untuk mengemban tugas berat sebagai pembimbing umat sepeninggal beliau, dimulai dengan empat pribadi agung tersebut di atas diteruskan oleh pribadi yang tetap akan memelihara ke-

muliaan dan kekuatan Islam dan muslimin hingga akhir zaman. Merekalah duabelas matarantai kepemimpinan umat setelah Rasulullah saww.

Pada kesempatan yang berbeda, Rasulullah mengenalkan nama-nama para pemimpin umat dari Ahlul-Baytnya itu.

Kita jumpai di antara riwayat-riwayat, hadis yang dibawakan oleh Hafiz Sulaiman bin Ibrahim Al-Qanduzi Al-Hanafi, dari sahabat ibnu Abbas (ra) berkata:

P: 26

"Seorang yahudi bernama Maqthal datang menemui Rasulullah saww dan berkata: "Wahai Muhammad, aku akan bertanya kepada mu tentang beberapa masalah yang menyibukkan pikiranku sejak beberapa waktu Beri tahukan kepadaku siapa penerima washimu, karena tidak seorang nabi pun yang tak memiliki washi. Rasul menjawab, washiku adalah Ali bin Abi Thalib dan sesudahnya dua cucuku Hasan dan Husein dan diteruskan oleh sembilan imam dari keturunan Husein, si ya-

hudi berkata, sebutkanlah nama-nama mereka, Rasul menjawab, setelah Husein diteruskan oleh anaknya Ali, setelahnya Muhammad, setelahnya Ja'far, sesudahnya Musa, sesudahnya Ali, setelahnya Muhammad, setelahnya Ali, sesudahnya Hasan, dan diakhiri dengan anak nya Al-huijah Muhammad Al-Mahdi, jumlah mereka duabelas orang."

KHULASAH

Rasulullah jauh hari telah memikirkan jalan penyelesaian bagi perselisihan yang akan timbul di antara umatnya. Rasulullah melantik Ahlul-Baytnya sebagai yang berotoritas memutus tali perselisihan di antara anggota umat (ajaran-ajaran mereka semestinya diterima sebagai pemangkas semua bentuk perselisihan.

P: 27

Ahlul-Bayt merupakan panutan dan pemimpin umat sepeninggal Rasul. Ahlul-Bayt adalah sejumlah pribadi dari keluarga terdekat Rasul dan tidak mencakup

istri-istri beliau.

Bangil, 10 Shafar 1414 H.

Zahir Yahya

P: 28

PERSEMBAHAN

بسم الله الرحمن الرحیم

. الحمد لله

وسلام علی عباده الذین اصطفی

هذه ستون حدیث سمیتها -

Segala puji bagi Allah, dan salam bagi hamba-hamba-Nya yang terpilih.

Risalah kecil ini adalah kumpulan enam puluh hadis yang saya beri nama احیاء المیت بفضا لل اهل البیت

Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman bin Abibakar

Al-Syafi'i Al-Suyuthi ·

P: 29

HADIS-HADIS KEUTAMAAN AHLUL BAYT

Hadis 1-10

Hadis Pertama

اخرج سعید بن منصور فی سننه عن سعید بن جبیر فی قوله تعالی

Sa'id bin Manshur dalam kitab sunannya meriwayatkan dari Said bin Jubair tentang Firman Allah swt dalam ayat:

" قل لا أسألکم علیه أجرا إلا المودة فی القربی" قال : ربی رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم .

"Katakanlah; Aku tidak meminta dari kalian sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang terhadap keluarga. (QS 42:23)

la berkata yang dimaksud keluarga dalam ayat itu adalah keluarga Rasulullah saww.(1)

P: 30


1- 16 Hadis ini juga disebutkan oleh Al-Suyuthi dalam Al-Dur Al-Mantsur ketika menafsirkan ayat Al-Mwaddah-(42:43) juz 7 hal 348, dan Al-Muhib Al-Thabari dalam Dzakhair Al-Ugba, hal. 9, ia mengatakan: Hadis itu diriwayatkan oleh Ibnu Al-Sirri.

Hadis Kedua

اخرج ابن المنذر , وابن ابی حاتم , وابن مردویه فی تفاسیرهم , والطبرانی فی المعجم الکبیر عن ابن عباس , قال : لما نزلت هذه الآیة : " قل لا اسالکم علیه أجرا إلا المودة فی القربی هؤلاء الذین قالوا : یا رسول الله من قرابت وجبت علیا مودتهم ؟ قال : صلی الله علی وآله وسلم : علی وفاطمة ووداهما .

Ibnu Al-Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Murdawaih meriwayatkan dalam buku tafsir mereka dan Al-Thabaroni dalam Al-Mu'jam Al-Kabir dari Ibnu Abbas ia berkata: ketika ayat 23 surat Al-Syura turun, para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, siapakah keluargamu yang wajib atas kita untuk mencintai mereka?.Beliau

menjawab, "Ali, Fatimah dan kedua putra mereka.(1)

P: 31


1- 17 Hadis ini juga disebutkan oleh Al-Suyuthi dalam Al-Dur Al-Mantsur, 71348 dari jalur Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, Al-Thabari juga meriwayatkan dalam kitabnya, Al-Mu'jam, Al-Kabir 1/125 dan dinukil oleh Al-Haitsami dalam kitabnya Majma' Al-Zawaid 9/118;Al-Muhib Al- Thabari setelah menyebutnya dalam Dzakhair Al-Uqba, hal. 25 ia berkata: "Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab Al-Manakib. Ibnu Al-Sabbagh menukilnya dalam Al-Fushul Al-Muhimmah, hal. 29 dari Al-Baghawi, dari jalur Ibnu Abbas, dari nabi saww.. dan Al-Qurthubi dalam tafsirnya Al Jami' li Ahkam Al-Quran, 16/21-22 dari riwayat Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas.

Hadis Ketiga

فی قوله تعالی اخرج ابن ابی حاتم عن ابن عباس " ومن یقترف حسنة " قال : المودة لآل محمد صلی الله علیه وآله وسلم .

- Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat 23 surah Asy-syuura yang artinya: "Dan siapa mengerjakan kebaikan la berkata: "Yang dimaksud kebaikan adalah kecintaan kepada keluarga Muhammad saww"(1)

P: 32


1- 18 Al-Suyuthi juga menyebutkan dalam Al-Dur Al-Mantsur 71348; Al-Zamakhsyari dalam kitab tafsirnya. Al-Kasysyaf 3/468 mengatakan: Al-Sudi mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah kecintaan kepada keluarga Rasulullah, Ibnu Al-Sabbaghr dalam Al-Fushui hal 249 dia berkata: Al-suddi meriwayatkan dari Ibnu Malik dari ibnu Abbas arti ayat itu adalah: Kecintaan kepada keluarga Muhammad saww.

Hadis Keempat

اخرج أحمد والترمذی وصححه , والنسائی والحاکم, عن المطلب بن ربیعة, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم : والله لا یدخل قلب امرئ مسلم ( ایمان ) حتی یحکم الله

ولقرابتی .

Diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Turmudzi dan ia menshahihkannya, Al-Nasa'i dan Al-Hakim dari Al-Muththalib bin Rabi'ah ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Demi Allah, iman tidak akan masuk ke dalam hati seorang Muslim sehingga ia mencintai kalian (keluarga Nabi saww) karena hubungan keluarga denganku.(1)

P: 33


1- 19 Hadis ini disebutkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad nya, już 4, hal. 210 hadis nomer 177 dengan jalur yang berakhir pada Abdul Muthalib bin Rabi'ah ia berkata: Abbas (paman nabi saww)masuk menemui Rasulullah saww, lalu berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhñiya kita (Bani Hasyim) keluar dan melihat orang-orang Qurays berbincang-bincang lalu jika mereka melihat kita mereka diam", Mendengar hal itu Rasulullah marah dan meneteslah air mata beliau kemudian bersabda: "Demi Allah tiada masuk keimanan ke hati seorang sehingga mereka mencintai kämu karena Allah dan demi hubungan keluarga dengan-ku". Al-Turmudzi meri- wayatkan hadis yang mirip dengan hadis di atas dalam bab Manaqib Abbas bin Abdul Muthalib, juz 2 hal. 304 dan ia berkata: "Ini adalah hadis hasan shahih". Hadis " ini juga disebutkan oleh al-Suyuthi dalam al-Dur al-Mantsur ketika menafsirkan ayat al-mawaddah. Al- Muhib al-Thabari dalam Dzakhair hal. 9; Al-Muttaqi al-hindi dalam Kanzul Ummal juz 6 hal, 216, 217, 218 dan pada juz 7/102; dan al-Tabrizi dalam Misykat al- Mashabih, juz 3 hal, 258 - 259.

Hadis Kelima

اخرج مسلم, والترمذی والنسائی عن زید بن ارقم أن رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم قال : کرم الله فی أهل بیتی

Diriwayatkan oleh Muslim, Al-Turmudzi dan Al-Nasa'i dari Zaid bin Argam bahwa Rasulullah bersabda: "Aku ingatkan kalian tentang AhlBaytku". (1)

P: 34


1- 20 Al-Suyuthi menyebut riwayat ini secara ringkas. Imam Muslim meriwayatkannya secara lengkap pada kitab Fadhail Al-Shahabah, bab Fadhail. Ali bin Abu Thalib dengan sanad bersambung kepada Yazid bin Hayyan, ia - berkata: "Aku pergi bersama Husein bin Sabrah dan Umar bin Muslim menemui Zaid bin Argam, lalu ketika kami duduk bersama- nya, Husein berkata kepadanya: "Wahai Zaid Anda benar-benar telah menemui banyak kebaikan, Anda melihat Rasulullah saww, mendengarkan sabdanya, berperang bersamanya dan shalat dibelakangnya. Wahai Zaid ceritakanlah sesuatu yang Anda dengar dari Rasulullah". Zaid berkata: "Rasulullah berdiri di tengah-tengah kitaberkhutbah di dekat sebuah telaga yang diberi nama Khum terletak diantara kota Mekkah dan Madinah, beliau memanjatkan segala puji syukur kepada Allah dan memberikan nasihat kemudian beliau bersabda: "Amma ba'du; Wahai manusia, saya hanyalah seorang manusia. Kurasa seakan-akan utusan Tuhanku (malaikat maut) segera datang dan aku akan memenuhi panggilan itu, kutinggalkan pada- mu. Al-Tsaqolain (dua pusaka berharga) yaitu Kitab Allah, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, maka ambillah kitab Allah dan berpegang teguhlah dengannya". Lalu, kata Zaid- beliau menganjurkan agar kita berpegang teguh dan mengamalkannya, kemudian beliau melanjutkan khutbahnya; "Dan keluargaku, aku ingatkan kamu tentang keluargaku -beliau mengulanginya tiga kali." Shahih Muslim, juz 4/1873. Imam Ahmad dalam musnadnya juz 4/366, 367, meriwayatkan riwayat yang sama dengan yang disebutkan Muslim; Al-Muttaqi Al-Hindi menyebutnya secara singkat dalam Kanzul Ummal, juz 11 158, 159, dari Zaid bin Arqam; dan al-Suyuthi dalam al-Dur al-Mantsur, juz 7/349 mengatakan: "Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim, al-Turmudzi dan al-Nasa'i.

Hadis Keenam

. اخرج الترمذی وحسنه, والحاکم عن زید بن ارقم قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم : إنی تارک فیکم ما إن تمسکتم به لن تضلوا بغیری کتاب الله , وعترتی أهل بیت.

P: 35

ولن یفترقا حتی یردا علی الحوض فانظروا کیف

Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi dan ia menggolongkannya sebagai hadis hasan, dan Al-Hakim dari Zaid bin Arqam ia berkata bahwa Rasulullah bersabda :

"Sungguh aku tinggalkan padamu apa yang dapat mencegah kamu dari kesesatan setelah kepergianku, selama kamu berpegang teguh kepadanya: Kitab Allah dan 'itrahku (keluargaku) ahli baytku. Kedua nya tidak akan berpisah sampai keduanya berjumpa denganku di Al-Haudh. Maka hati-hatilah dengan perlakuanmu atas ke duanya sepeninggalku nanti.(1)

P: 36


1- 21 Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Turmudzi dalam kitab shahih nya pada bab Manaqib Ahl-Bayt, juz 3, hal. 308; dengan sanad dari Zaid bin Arqam dengan tambahan lafal. "Hadis ini hasangharib" pada hadis akhir tersebut. Al-Hakim juga meriwayatkannya dalam Mustadrak Al-Shahihain juz 3/109 dengan sanad dari Abu Al-Thufail, dari Zaid bin Arqam yang mengatakan: "Manakala Rasulullah saww pulang dari Hajii Wada' dan sampai pada Ghadir Khum, beliau menyampaikan suatu urusan yang amat penting dan bersabda: "Sesungguhnya aku telah dipanggil dan aku memenuhi panggilan itu. Tetapi telah kutinggalkan untuk kamu sekalian dua hal yang berat (al-Tsaqalain); yang satu lebih besar dari yang lain. Yaitu kitab Allah dan keluargaku. Maka perhatikanlah bagaimana perlakuan kalian atas keduanya sepe , ninggalku. Sesungguhnya keduanya tidak akan berpisah sampai kedua nya bertemu denganku disebuah telaga (al-Haudh)". Setelah itu Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza wajalla adalah pemimpinku, dan aku sendiri adalah pemimpin bagi setiap mukmin". Kemudian beliau mengangkat tangan Ali lalu bersabda: "Barangsiapa menganggap diriku sebagai pemimpinnya, maka orang ini (Ali -pen) adalah pemimpinnya. Ya Allah lindungilah orang yang melindunginya dan musuhilah orang yang memusuhi nya". Al-Hakim mengatakan: "Hadis ini shahih sesuai syarat. Al-Syaikhaini (Bukhori dan Muslim), meskipun keduanya tidak meriwayatkannya dengan lengkap". Di antara orang yang meriwayatkan dari Zaid, dengan sedikit perbedaan pada lafalnya ialah Al-Nasa'i dalam kitab Khasha'isnya hal 21. Dalam akhir hadis itu, perawi mengatakan kepada Zaid: "Apakah Anda mendengar nya dari Rasulullah saww?" Zaid menjawab: "Pada saat; itu semua orang melihatnya dan mendengarkannya".

Hadis ketujuh

أخرج عبد بن حمید فی مسنده عن زید بن ثابت قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم إنی تارک فیکم ما إن تمسکتم به تغیری لن تضلوا کتاب الله, وعترتی أهل بیتی, وانهما لن یتفقا حتی یردا علی الحوض .

Diriwayatkan oleh Abdu bin Humaid, dari Zaid bin Tsabit ia berkata: Rasulullah bersabda: "Sungguh aku tinggalkan padamu apa

P: 37

yang dapat mencegah kamu dari kesesatan setelah kepergianku, selama kamu berpegang teguh kepadanya: Kitab Allah dan 'ltrahku Ahlbaytku, dan kedua nya tidak akan berpisah sehingga datang kepadaku di al-Haudh. (1)

Hadis Kedelapan

اخرج احمد , وأبو یعلی عن أبی سعید الخدری أن رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم قال: وإنی أوشک أن أدعی أجیب, وإنی تارک فیکم الثقلین: کتاب الله , وعترتی أهل بیتی , وان اللطیف الخبیر بنی انهما لن یتفرقا حتی یردا علی الحوض , فانظروا کیف تخلفونی فیهما .

Ahmad dan Abu Ya'la meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Aku merasa segera akan dipanggil (Allah) dan aku akan memenuhi panggilan itu. Maka aku tinggalkan padamu Al-Tšaqalain: yaitu: "Kitab Allah dan 'itrahku. Dan sesungguh-nya Allah Yang Maha Mengetahui telah berfir-

P: 38


1- 22 Hadis ini dinukil oleh al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanzul Ummal; juz thal. 166

man kepadaku bah wa keduanya tidak akan berpisah sehingga keduanya datang menjumpaiku di al-Haudh. Oleh karena itu perhatikan bagaimana perlakuanmu atas kedua peninggalanku itu (1)

Hadis Kesembilan

اخرج الترمذی وحسنه، والطبرانی (والحاکم) عن ابن عباس قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: أحبوا الله لما یغدوم به من یعینه أبونی لحب الله, وأحبوا أهل بیتی لی .

Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi -dan digolongkan sebagai hadis hasan-; Al-Thabarani dan Al-Hakim dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasu-

P: 39


1- 23 Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya, juz 2/71 meriwayatkan hadis ini dari Abu Sa'id al-Hudri; dan dari Abu Ya'la Ahmad bin Ali al-Musili dalam musnadnya juz 1/387. Dalam riwayatnya terdapat tambahan kalimat "Tali penghubung antara langit dan bumi" setelah kata: Kitab Allah. Selain mereka masih banyak ulama dan tokoh-tokoh penting lain yang meriwayatkannya seperti: a). Al-Thabarani dalam al-Mu'jam al-Kabir juz 1/129. b). Al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanzul Ummal juz 1/167 -168. c). Al-Muhib al-Thabari dalam Dzakhair al-Uqba hal. 16. d). Ibnu Abi Syaibah dan e). Ibnu Sa'ad dalam al-Thabaqat.

lullah bersabda: "Cintailah Allah karena nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan-Nya; dan cintailah aku kårena kecintaan (kamu) kepada Al-lah; serta cintailah Ahl Bayt-ku karena kecintaan (kamu) kepadaku.(1)

Hadis Kesepuluh

اخرج البخاری عن أبی بکر الصدیق, قال : أرقبوا محمدا صلی الله علیو (وآله وسلم فی أهل بیته .

Bukhari meriwayatkan dari Abu Bakar Al-Shiddiq, ia berkata: "Peliharalah Muhammad saww dengan memelihara keluarganya"(2)

P: 40


1- 24 Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi dalam bab Manaqib AhlulBayt, juz 2/308, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Hadis ini hasan dan gharib. Al-Thabarani meriwayatkan dalam al-Mu'jam al-Kabir juz 1/125, dan juz 3/93. Al-Hakim meriwayatkan dalam al-Mustadrak juz 21 149 - 150 dengan komentar: "Hadis ini shahih tetapi Bukhori dan Muslim tidak meriwayatkannya". Al-Suyuthi juga menyebutkan dalam al-Dur al-Mantsur juz 71349, ia berkata: "Hadis ini diriwayatkan oleh al-Turmudzi al-Thabarani al-Hakim dan al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman dari Ibnu Abbas, Hadis tersebut juga termuat dalam Kanzul Ummal, juz 61316; Muntakhab al-Kanzul, juz 5/93; Dakhair al-Uqba hal. 18 dàn Ibnu al-atsir* memuatnya dalam kitab Jami'nya juz 9/154, hadis nomer 6700.
2- 26 Bukhari bab Fadha'il al-Sahabat, Dzakhair-al-Uqba, hal. 18; Kanzul Ummal juz 7/101. Al-Dur al-Mantsur, 7/349.1.

Hadis 11-21

Hadis Kesebelas

أخرج الطبرانی, والحاکم عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: یا بنی عبد المطلب, إنی بنات الله لکم ثلاثا : سالته أن یثبت (قاﺉمکم), وأن یعلم جاهلکم

ویهدی ضالکم, والله أن یجعلکم جودا, تجداء, ماء, فلو أن رجلا صفن بین الرکن والمقام, وصلی وصام, ثم مات, وهو ممبغض لأهل بیت محمد صلی الله علیه وآله وسلم دخل النار .

Diriwayatkan oleh Al-Thabarani dan al-Hakim dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah saww bersabda: "Wahai Bani Abdul Muththalib, aku memohon kepada Allah buat kalian tiga hal: Aku memohon dari-Nya agar meneguhkan orang yang bangkit dari kalian, agar la mengajari yang bodoh dari kalian dan memberi petunjuk bagi yang sesat;, dan aku memo-

P: 41

hon dari-Nya agar menjadikan kalian orang-orang dermawan, pemberani dan berhati belas kasih. Maka sekiranya seseorang berdiri di antara salah satu sudut Ka'bah dan maqam Ibrahim, lalu ia shalat dan puasa, sedangkan ia adalah pembenci keluarga (Ahl bayt) Muhammad, pasti ia masuk neraka.(1)

P: 42


1- 26 Diriwayatkan oleh al-Thabarani dalam kitab al-Mu'jam al-Kabir dari Ibnu Abbas juz 3 hal. 121, Al-Hakim dalam al-Mustadrak juz3 hal. 148, dengan komentar:"Hadis ini shahih sesuai dengan syarat Muslim tapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya". Al-Muhib al-Thabari menyebutnya dengan singkat dalam Dzakhair al-Uqbah hal.18; dia berkata: Hadis ini diriwayatkan oleh al-Mulla dalam Sirah nya." Selain mereka banyak ulama lain yang meriwayatkan dan menyebutkannya dalam kitab-kitab mereka seperti: 1. Al-Hajtsami dalam majma' al- Zawaid, juz 9 hal.171. 2. al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanzul nya, juz 6 hal.23, 3. Dan al-Dailami dalam Musnad al-Firdaus nya dari Ibnu Abbas, Al-Sayyid Syarafuddin Al Musawi berkomentar:..Hadis ini hampir sama isinya seperti yang baru saja anda ikuti, yaitu: "Demi Allah, - yang diriku berada dikekuasaan-Nya, tidak akan berguna amal seorang bagi dirinya sendiri, kecuali dengan mengenal kami (Ahlul-Bayt)." Tentu sekiranya perbuatan membenci mereka itu tidak sama seperti membenci Allah dan Rasul-Nya, niscaya amal-amal pembenci mereka itu tidak akan menjadi sia-sia, kendatipun merapatkan kakinya di antara Rukun dan Maqam, sambil bershalat dan berpuasa. Dan sekiranya mereka itu bukan sebagai pengganti-pengganti Rasulullah saww, niscaya mereka tidak akan menduduki kedudukan yang sedemikian mulia. (Dialoq Sunnah - Syi'ah, Dialog nomer 10 hal 53 cet. 11)

Hadis Kedua belas

اخرج الطبرانی، عن ابن عباس أن رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم قال: بغض بنی هاشم والأنصار کفر, وبعض العرب یفاق

Al-Thabarani meriwayatkan dari Ibnu Abbas,sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Kebencian kepada Bani Hasyim dan Anshor adalah kufur dan membenci orang-orang Arab adalah kemunafikan.(1)

Hadis Ketiga belas

اخرج ابن عدی فی الکامل عن ابی سعید | الخدری, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: من ابغضنا أهل البیت فهو منافق .

Ibnu Adi dalam kitabnya, Al-kamil meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Barang siapa mem

P: 43


1- 27 Hadis ini juga disebutkan oleh al-Haitsami dalam Majma'nya, juz 2 hal.172. Tapi ia kurang mantap atas keshahihannya, ia berkomentar: "Dan dalam sanadnya ada orang-orang yang tidak aku kepali identitasnya.

benci, Kami Ahlul-Bayt maka ia adalah munafiq (1)

Hadis Keempat belas

اخرج ابن حبان فی صحیحه , والحاکم عن ابی سعید الخدری), قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: والذی نفسی بیده, لا یبغضا أهل البیت رجل إلأ أدخله الله النار .

Ibnu Hibban dalam shahihnya dan Al-Hakin meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Demi yang jiwaku ditangan-Nya tidak seorang pun membeci kami, kecuali akan dimasukkan Allah ke neraka.(2)

P: 44


1- 28 Hadis ini juga disebutkan oleh al-Thabari dalam Dzakairnya hal. 18; ia berkata: "Hadis ini diriwayatkan oleh Ah- mad dalam al-Manaqib:Al-Suyuthi menyebutnya dalam al-Dur al-Mantsur nya juz 7/349.
2- 29 Hadis ini diriwayatkan oleh Al- Haitsami dalam: Mawarid al-Dham'an hal. 555 hadiś nomer 2246. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak juz 3 hal. 105 dengan komentar: hadis ini shahih sesuai dengan syarat Muslim. Al-Muttagi al-Hindi dalam kanzuinya juz 5 hal 94 dan Jalauddin al-Suyuthi dalam al-Dur al- Mantsur juz 7 hal 349 dan ia berkata: hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Hikam dan al-Hakim dari Abu Said.

Hadis kelima belas

اخرج الطبرانی عن الحسن بن علی, انه قال المعاویة بن خدیج: یا معاویة بن خدیج, إیاک . وتغضب. فإن رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم قال: لا یضا، أخذ ولا یحسدنا أحد إلا

فید یوم القیامة عن الحوض بساط من نار

Al-Thabrani meriwayatkan dari Hasan bin Ali, beliau berkata kepada Mu'awiyah bin Khadij: "Wahai Mu'awiyah bin Khadij, hati-hatilah dari membenci kami, karena sesungguhnya Rasulullah saww bersabda: "Tiada seorang pun yang membenci dan menghasud kami kecuali akan dihalau dari al-Haudh dengan cambuk dari api (1)

P: 45


1- 30 Lihat al-Mu'jam al-Kabir, juz 1 hal. 132 yang masih dalam bentuk manuskrip; Majma' al-Zawaid juz: 9 nál. 172; Kanzul Ummal, juz 6 hal. 218; Muntakhab al- Kanzul juz 5 hal.94 dan al-Dur al-Mantsur. Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Thabarani dalam rangkalan dialog yang berlangsung antara keduanya. Di bawah ini akan saya bawakan riwayatnya secara sempurna: Akú di-minta untuk menjadi perantara dalam perkawinan an- tara Yazid putra Mu'awiyyah dan putri saudarinya Lalu aku sebutkan tentang kepribadian Yazid maka ia (lmam Hasan a.s.) berkata: "Kita adalah golongan yang tidak mengawinkan wanita-wanita kita sehingga kami minta pendapat mereka; maka datangilah ia talų kau temui ia dan aku ceritakan tentang Yazid dan hasratnya untuk mengawininya, mendengar hal itu ia berkata: Demi Allah, Itu sekali-kali tidak mungkin terjadi sampai la bertindak seperti Fir'aun terhadap Bani Israil, ia membunuh anak anak kecil mereka dan mensisakan kaum wanita mereka, lalu aku kembali menemui Al-Hasan dan kukatakan: "Kamu mengutusku untuk menemui potongan kayu yang menyebutkan Yazid sebagai Fir'aun maka Imam Hasan mengatakan kepadanya apa yang tersebut dalam hadis di atas. . Mu'awiyah bin Khadij in adalah orang yang menjadikan kebencian kepada Ahlul- Bayt Nabi saww sebagai modal untuk mendekatkan diri kepada Mu'awiyah bin Abi Sofyan dan penguasa-penguasa zalim dari Bani Umayyah, Iman Hasan a.s. senan- tiasa mengingatkannya akan pesan-pesan Nabi saww kepada umatnya agar mencintai keluarganya. Al-Madaini menyebutkan: Abu Al-Thufail meriwayatkan ba- hwa Al-Hasan berkata kepada seorang budaknya: Apakah kamu kenal Mu'awwiyah bin Khadija ia menjawab: Ya. Imam melanjutkan; Jika kamu melihatnya beritahu akul Lalu ia melihatnya keluar dari rumah 'Amr bin Huraits dan berkata: "Itu dia, maka dipanggilnya setelah bertemu dengan Iman Hasan a.s. beliau berkata kepadanya: Andakah orang yang mencela Ali dihadapan Mu'awiyah putra penggunyah hati (Hamzah)? Demi Allah, kalau nanti anda mendatangi Al-Haudh dan kamu tidak mungkin mendatanginya kamu pasti akan melihat seorang siap siaga untuk menghalau dan mengusir orang-orang munafiq darinya lihat Fi Rihab A'imah Ahl-Bayt juz 3.hal. 27-28.

Hadis Keenam belas

اخرج ابن عدی والبیهقی فی شعب الایمان عن علی (علیه السلام) , قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم : من لم یعرف (ق)

P: 46

عترتی والأنصار , فهو لاخدی ثلاث : إقا. منافق , واما لزینة , واما لغیر طهر , یغنی حملته أثة - علی غیر طهر .

:

Ibnu 'Adi dan Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al-Iman meriwayatkan dari Ali a.s ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda:"Barang siapa tidak mengenal hak 'itrahku dan Ansharnya, maka ia salah satu dari tiga golongan: Munafiq, atau anak haramſatu anak dari hasil tidak suci yaitu: dikandung oleh ibunya dalam keadaan

haidh.(1)

P: 47


1- 31 Hadis itu juga dimuat dalam Kanzul Ummal juz 6 hal. 218 Muntakhab juz 5 hal.94, dan al-Fushut al-Muhimmah, hal.27 tulſsan ibnu al-Shabbagh al-Maliki.

Hadis Ketujuh belas

اخرج الطبرانی فی الأوسط عن ابن عمر, قال: آخر ما تکلم به رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: أخلفونی فی أهل بیتی و فی

Al-Thabrani dalam kitabnya Al-Awsath dari Ibnu Umar,“ia berkata: Akhirnya ucapan Rasulullah sebelum wafat adalah: "Perlakukan aku sepeninggalku dengan bersikap baik kepada Ahlul-Baytku.(1)

Hadis kedelapan belas

أخرج الطبرانی فی الأوسط عن الحسن بن علی (ع) إن رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم قال: الزموا موتنا أهل البیت , فإنه من لقی الله تعالی, وهو یونا دخل الجنة بشفاختار والذی نفسی بیده لا ینفع عبدا عمل عمله إلا مغرفة

P: 48


1- 32 Hadis ini juga dimuat dalam Majma' al-Zawaid juz 9 hal. 163 dan Ibnu Hajar dalam Shawaiq nya hal. 90

Diriwayatkan oleh Al-Thabrani dalam Al-awsath dari Hasan bin Ali a.s. sesungguhnya Rasullullah saww bersabda: "Mantapkanlah dirimu pada kecintaan pada kami Ahlul-Bayt sebab barang siapa yang menghadap Allah sedang ia mencintai kami, niscaya ia masuk dalam surga dengan syafa'at kami. Demi Allah yang diriku jiwaku berada ditangan-Nya, tidak akan berguna amal seseorang bagi dirinya, kecuali bila ia mengetahui hak kami.(1)

Hadis kesembilan belas

اخرج الطبرانی فی الأوسط عن جابر بن عبد الله, قال: خطبنا رسول الله (ص), قسمته, وهو | یقول: أیها الناس من ابغضنا أهل البیت, حشره الله تعالی یوم القیامة یهودیا .

Al-Thabrani dalam al-Awsath meriwayatkan dari jabir bin Abdillah ia berkata: Rasulullah saww. berpidato di hadapan kami, maka aku mendengarnya berkata: "Wahai manusia, barang siapa membenci kami Ahlul-Bayt Allah

P: 49


1- 33 Hadis ini dikutib oleh Haitsami dalam Majma' juz 9 hal. 172 ; Syeikh Yusuf al-Nabhani dalam kitab Al-Arbain dan Ibnu Hajar dalam Shawaiq nya;

akan kumpulkan ja pada hari kiamat sebagai orang yahudi." (1)

Hadis kedua puluh

اخرج الطبرانی فی الأوسط عن عبد الله بن " جعفر, (قال: سمعت رسول الله (ص) یقول: یا بنی هاشیم. إنی قد سالت الله لکم أن یجعلکم ماء, والله أن یهدئ ضالکم, ویؤمن تجداء,

خایفکم, ویشبع جاﺅکم, والذی نفسی بییرو . یؤمن أحدهم حتی یحکم ببئ, اترجون أن .

P: 50


1- 34 Hadis ini dikutib oleh Al-Haitsami dalam Majma' nya juz 9 hat 172 dari Al-Awsath. Syekh Yusuf Al-Nabhani dalam kitab Al-Arba'in dan ibnu Hajar dalam Al-Shawaiq; Al-Sayyid Syarafuddin Al-Musawi berkomentar : "Maka renungkanlah kata-kata beliau .... Tidak akan berguna amal seseorang bagi dirinya sendiri kecuali bila ia mengetahui (mengikuti) hak kami atasnyal kemudian jelaskanlah apa itu: hak mereka yang dijadikan oleh Allah sebagai syarat diterimanya segala amal, "Bukankah itu berupa ketaatan dan ketundukan pada kepemimpinan mereka serta usaha mengikuti jalan : mereka dalam menuju keridhaan Allah7. Dan hak apakah kiranya Selain Nubuwah dan Khalifah:"Yang memiliki pengaruh yang sedemikian besar nya?" namun (sayangnya) kita diuji (oleh Allah) dengan kaum seperti ini, yang tidak mau merenungkan dengan seksama. Inna lillahhi wa inna ilahi raji'uun (Dialog nomor 10 hlm. 51)

تدخلوا الجنة بشفاعتی ولا یرجوها وعب

Al-Thabrani meriwayatkan di dalam al-Awsath; dari Abdillah bin Ja'far ( bin Abi Thalib) ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Wahai Bani Hasyim aku memohon dari Allah untuk kalian, agar la menjadikan kalian pemberani dan pengasih. Aku memohon agar la memberikan petunjuk bagi yang tersesat, memberi rasa aman bagi yang ketakutan dan mengenyangkan yang lapar dari kalian. Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, tiada beriman seorang dari mereka sehingga mencintai kamu karenaku. Apakah kamu mengharapkan untuk masuk ke dalam Surga dengan syafa'atku lalu Bani Abdul Muththalib tidak mengharapkannya (1)

Hadis kedua puluh satu

أخرج ابن أبی شیبة, ومسدد فی مسندهما, والحاکم والترمذی فی " نوادر الأول " وابو

P: 51


1- 35 Hadis ini dikutib dari Al-Awsath oleh Al-Haitsami juz 9 hal 170, dan Al-Muttaqi juz 6 hal. 203.

Hadis 22-30

یعلی والطبرانی عن سلمة بن الاکوع قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: النجوم

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Musaddad dalam musnadnya, Al-Hakim, Al-Türmudzi dalam Nawadir Al-Ushul; Abu Ya'la dan Al-Thabrani dari Salamah bin Al-Akwa' ia berkata: Rasulullah bersabda: "Bintang-bintang di langit adalah petunjuk keselamatan bagi penghuni langit dan Ahl-Baytku adalah penyelamat umatku." (1)

P: 52


1- 36 Al-Hakim meriwayatkannya dalam Al-Mustadrak juz 3 hal.457 dengan tambahan dan sedikit perbedaan redaksi, Al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanzul nya juz 6. hal. 216 dan juz 7 hal. 217, al-Haltsami dalam Majma'.nya juz 9 hal 174 dan Al-Muhib Al-Thabari dalam Dzakhairnya hal 17 dari sahabat Ali ia berkata: Rasulullah bersabda: "Bintang-bintang di langit adalah petunjuk keselamatan bagi penghuni langit, jika bintang-bintang itu pergi (berjatuhan) binasalah penghuni langit dan ahlul-baytku adalah pengaman bagi penghuni bumi; jika ahlul-baytku telah tiada maka binasalah penghuni bumi." al-Thabari mengatakan hadis ini riwayat Imam Ahmad dalam al-Manaqib. Dalam Kitab Al-Murajaat al-Sayyid Syarafuddin al-Musawi menyebutkan sebuah hadis riwayat al-Hakim sebagai berikut:"Biintang-bin- tang di langit adalah petunjuk keselamatan bagi penghuni bumi dari bahaya tenggelam. Dan ahlul-baytku adalah penyelamat umatku dari perpecahan (dalam agama) bita salah satu suku arab menyeleweng dari mereka niscaya mereka akan bercerai berai dan menjadi partai iblis. Al-Hakim menerangkan bahwa hadis ini shahih sesuai dengan persyaratan Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya (Dia-no 7)

Hadis kedua puluh dua

اخرج البزار عن أبی هریرة , قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: إنی قد خلفت فیکم اثنین لن تضلوا بعدهما: کتاب الله , وترتی, ولن یتفرقا حتی یردا علی الحوض .

Al-Bazzar meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah saww bersabda: "Telah ku tinggalkan padamu dua hal. Kalian tidak akan sesat setelah keduanya: Kitab Allah dan Itrahku. Keduanya tiada akan berpisah sehingga datang menemuiku ditelaga Al-Haudh. (1)

Hadis kedua puluh tiga

اخرج البراز عن علی قال: قال رول الله صلی الله علیه وآله وسلم: إنی مقبوض, وإنی قد

P: 53


1- 37 Lihat Zawaid Musnad al-Bazzar, hal. 277 dan Majma' al- Zawaid juz 9 hal. 163 mengutib dari al-Bazzar.

ترکت فیکم الثقلین : کتاب الله, وأهل بی, وإنکم لن تضوا بعدهما .

Al-Bazzar meriwayatkan dari Ali a.s. ia berkata: Rasulullah bersabda: "Sungguh aku akan dibawa pergi (wafat) dan telah kutinggalkan padamu dua pusaka berharga yaitu: Kitab Allah dan Ahl-Bayt, dan kamu tidak akan tersesat setelah kedua nya(1)

Hadis keduapuluh empat

قال: قال رسول الله اخرج البراز عن ابن عباس صلی الله علیه و آله وسلم: مثل أهل بیتی مثل سفینة نوح من رکب فیها نجا, ومن تخلف عنها غرق

Al-Bazzar meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah bersabda: "Perumpamaan (kedudukan) Ahl-baytku. ibarat "Bahtera Nuh" barangsiapa yang ikut berlayar bersamanya dia

P: 54


1- 38 Lihat Zawaid Musnad Al-Bazzar bab Ahl-Bayt wa Al- Azwaj,, hal.277 dan Majma' juz 9 hal. 162. -

akan selamat. Dan barang siapa yang enggan dan terlambat, dia akan tenggelam." (1)

Hadis keduapuluh lima

اخرج البراز عن عبد الله بن الزبیر, أن النبی صلی الله علیه وآله وسلم قال: من أهل البیت مثل سفینة نوح من رکبها نجا, ومن ترکها غرق.

Al-Bazzar meriwayatkan dari Abdulah, bin Zubair(2) bahwa nabi saww. bersabda: "Perumpamaan (kedudukan) Ahl-Bayt ibarat "bahtera

Nuh". Barangsiapa berlayar dengannya dia akan selamat dan barangsiapa yang meninggalkannya dia akan tenggelam"(3)

P: 55


1- Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Zawaid.Musnad Al Bazzar, hal. 277; Majma' juz 9 hal.168; Al-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir juz 1 hal. 125; Dzakhair hal. 20 dan Muntakhab Kanzul Ummal juz 5 hal, 92.
2- Abdullah bin Zubair bin Al-Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza Al-Qurays. Ibunya bernama Asma' binti Abi Bakar. Al-Waqidi berkata: "la lahir pada tahun kedua Hijrah, berperang melawan Imam Ali pada peperangan Allamal bersama bibinya 'Aisyah, ke- mudian berbaiat dengan Muawiyah. Setelah Muawiyah mati ia mengaku sebagai khalifah dan menuntut agar orang-orang membaiat dia, namun Dinasty Umayyah menumpasnya. Dia terkenal sebagai seorang "Nashibi" pembenci Ahl-Bayt.
3- Hadis ini disebut oleh Ibnu Hajar dalam Zawäid Musnad - Al-Bazzar Al-Haitsami dalam Majma'nya juz 9'hal. 867; dan Al-Muttaqi dalam Kanzulnya juz 6 hal. 216.

Hadis kedua puluh enam

و اخرج الطبرانی عن ابی ذر, سمعت رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم یقول: من أهل . بیتی فیکم کمثل سفینة نوح فی قوم نوح من رکبها نجا, ومن تخلف عنها هلک . وممل باب حطة فی بنی إسرائیل .

Al-Thabari meriwayatkan dari Abu Dzar (ia berkata): Aku mendengar Rasulullah saww. bersabda: "Perumpamaan (kedudukan) Ahl- Baytku di antara kamu, ibarat "bahtera Nuh" di antara kaumnya. Barangsiapa ikut berlayar bersamanya, dia akan selamat; dan barang siapa yang enggan dan terlambat dia akan binasa.

Dan perumpamaan Ahl-Baytku di antara kamu seperti "pintu pengampunan" bagi Bani Israil (1).

P: 56


1- 42 Diriwayatkan oleh Al-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir juz 1 hal. 125 dengan dua riwayat. Yang satu " sama dengan hadis di atas sedang yang satu ada tambahan pada akhirnya. Ia meriwayatkannya dari Abu Dzar Al Ghifari. ia berkata: Rasulullah bersabda: "Perumpamaan (kedudukan) Ahl-Baytku, dia akan tenggelam. dan barangsiapa memerangi kami diakhir zaman "manakala seperti berperang bersama dajjal. Ibnu Hajar juga menyebutkan hadis "Safinah" dalam Zawaidnya hal. 227

Hadis kedua puluh tujuh ..

أخرج الطبرانی فی الأوسط عین ابی سعید الخدری, سمعت رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم یقول : إنما من أهل بیتی من سفینة نوح من رکبها نجا , ومن تخلف عنها غرق, وانما من أهل بیتی فیکم, مثل باب حطة فی بنی إسرائیل من دخلها غفر له .

Al-Thabrani meriwayatkan dalam Al-Ausath dari Abu Said Al-Khudri (ia berkata); Aku mendengar Rasulullah saww bersabda: "Perumpamaan (kedudukan) Ahl-Baytku seperti bahtera. Nuh". Barangsiapa menaikinya dia akan selamat dan barangsiapa meninggalkannya dia akan tenggelam. Dan perumpamaan Ahlul-

Baytku di antara kamu seperti "pintu pengampunan" di antara Bani Israil. Barang siapa memasukinya maka dosa-dosanya akan diam-puni(1)

P: 57


1- Al-Haitsami dalam Majma' juz 9 hai, 167; Al-Hakim dalam Al-Mustadrak juz 2 hal. 343 dan juz 3 hal.

Hadis keduapuluh delapan

اخرج ابن النجار فی تاریخ عن الحسن بن علی قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله) وسلم یک شنی أساس, وأساس الإسلام حب أصحاب رسول الله, وکب أهل بیته .

Ibnu Al-Najjar dalam Tarikhnya (1) meriwayat-kan dari Hasan bin Ali a.s. ia berkata: Rasululullah saww bersabda: "Setiap segala sesuatu mempunyai asas dan asas Islam adalah kecintaan kepada sahabat.(2) Rasulullah saww dan Ahl-Baytnya.(3)

Hadis keduapuluh sembilan

اخرج الطبرانی عن عمر قال رسول الله صلی

: 150, 151, dan Al-Hindi dalam Kanzulnya juz 6 hal 216.

P: 58


1- Hadis ini dikutib oleh Al-Haitsami dalam Majma' juz. 9 hal 168. la mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Al-Thabari dalam Al-Mu'jam Al-Shaghir dan Al-Ausath. Ini adalah hadis yang ke 18 dari kitab Arba'in karya Yusuf Al-Nabhani.
2- Dalam naskah kuno (manuskrip) yang terdapat di India kata "sahabat tidak disebut.
3- Hadis ini disebutkan oleh Al-Suyuthi dalam Al-Dur Al-Mantsur: juz 6 hal 7; dan Al-Muttaqi dalam Kanzulnya, Juz 6, hal 218

الله علیه وآله وسلم: گل نی انشئ فان عصبتهم لأبیهم, ما خلا ولد فاطمة, فانی آنا . قصبهم وانا أبوهم

Al-Thabrani meriwayatkan dari Umar bahwa Rasulullah bersabda: "Setiap putra seorang perempuan bergabung dalam nasabnya kepada 'Ashabahnya (keluarganya dari pihak ayah) ,kecuali keturunan Fatimah, akulah 'Ashabah mereka dan akulah ayah mereka(1)

Hadis ketiga puluh

اخرج الطبرانی عن فاطمة الزهراء رضی الله عنها قالت: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: ” بی أم ینتمون إلی محبة الله ولد فاطمة, فانا ولیهم وانا عصبتهم .

Al-Tabrani meriwayatkan dari Fatimah Al-Zahra' r.a, beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Setiap putra ibu akan bergabung

P: 59


1- 47 Diriwayatkan Al-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir juz 1 hal. 124, Al-Muttagi dalam Kanzulnya juz 6 hal. 220 :dan Al-Thabrani dalam : Dzakhairnya hal. 121lihat: juga dialog nomer 70 hal. 316.

dalam nasabnya kepada ashabahnya, kecuali anak-anak Fatimah, Akulah wali mereka dan akulah ashabah mereka (1)

Hadis 31-40

Hadis ketiga puluh satu

اخرج الحاکم عن جابر قال: قال رسول الله - صلی الله علیه و آله و سلم : لکل بنی أم عصبة ینتمون إلیهم, إلا ابنی فاطمة, فانا ولیهما وعصبتهما .

Al-Hakim meriwayatkan dari Jabir ia berkata: Rasulullah saww bersabda:"Setiap putra ibu memiliki ashabah (keluarga pihak ayah) yang mereka dinisbatkan kepada nya, kecuali dua putra Fatimah akulah wali mereka dan aku adalah ashabah mereka(2)

P: 60


1- At-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir juz 1. hal. 124. dan dikutib oleh Al-Haitsami dalam Majma'nya juz 9 : hal: 172, 173 dan ia berkata: "Hadis ini diriwayatkan oleh , Al-Thabrani dan Abu Ya'la. Al-Muttaqi Al-Hindi dalam Kanzulnya juz 6 hal. 220.
2- Al-Mustadrak juz 3 hal. 164 dengan komentar: Hadis ini shahih isnadnya; Al-Muntakhab juz 5 hal 105 dari Khudzaifah dan już 5/95 dari Jabir; dan Kanzul Ummal, juz 61 216 dan 220.

Hadis ketiga puluh dua

اخرج الطبرانی فی الأوسط عن جابر , أنه سمع عمر بن الخطاب یقول للناس حین تزوج بنت علی أنه تونی, سمعت رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم یقول : ینقطع یوم القیامة کل سبب ونسب. الا سب ونسبی :

Al-Thabrani meriwayatkan dalam Al-Awsath dari Jabir bahwa ia mendengar Umar ibnu Al-Khaththab mengatakan kepada orang-orang ketika ia menikah dengan salah seorang putri Ali (1). Tidaklah kalian mengucapkan selamat atasku? Aku mendengar Rasulullah bersabda:

"Akan terputus pada hari kiamat semua sebab nasab (keturunan) kecuali sebabku dan nasab yang bersambung denganku(2)

P: 61


1- Sebagian ahli sejarah meragukan kebenaran cerita perkawinan Umar bin Khaththab dengan salah seorang putri: İmam Ali dan menganggap riwayat-riwayatnya ..palsu dan sulit di terima. (pen.)" .
2- Diriwayatkan juga oleh Al-thabrani dalam Al-Mu'jam Al-is. Kabir dari Jabir juz 1 hal. 124; dan Abu Nu'aim dalam Hilyat Auliya juz 7 hal 314. Yang dimaksud dengan terputusnya sebab dan nasab adalah tidak berfungsi seluruh sebab dan tidak bermanfaatriya nasab keturunan selain nasab yang bersambung dengan Nabi saww dan به ini merupakan penghormatan yang diberikan kepada mereka yang memiliki hubungan darah dan nasab dengan beliau saww. (pen.)

Hadis ketiga puluh tiga

قال: قال رسول اخرج الطبرانی عن ابن عباس الله صلی الله علیه وآله وسلم: " سبب ونسب منقطع یوم القیامة, إلا سبب ونسبی .

Al-Thabrani meriwayatkan dari ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah bersabda: "Semua sebab dan nasab akan terputus pada hari kiamat kecuali sebab dan nasab yang bersambung denganku (1)

P: 62


1- Dalam Mu'jam Al-Kabir, juz i hal. 129 dan Al-Haitsami juga mengutip darinya dalam Majma' juz 9 hal 173. Al-Muhib Al-Thabrani dalam Dzakhair, bab Fadhilah qarabat Rasulullah saww, meriwayatkan sebuah hadis panjang dari Ibnu Abbas ia berkata: Salah seorang putra Shafiyah binti Abdul Muththa libmeninggal dunia lalu ia menangis, maka Rasulullah saww bersabda kepadanya: Mengapa anda menangis wahai bibiku? Barangsiapa ditinggal mati oleh seorang anak setelah ia memeluk Islam, maka dia akan mendapatkan sebuah rumah di Surga yang akan ia tempati. Lalu ketika ia (Shofiyah), ia ditemui oleh seorang laki-laki dan berkata kepada nya: Sesungguhnya hubungan kerabat (famili) dengan Muhammad tidak akan berguna bagimu dihadapan Allah sedi kitpun. Lalu ia menangis sehingga Rasulullah mendengar suara tangisnya, beliau terkejut dan keluar. Rasulullah saww. sangat menghormatinya dan mencintainya lalu berkata kepada nya:"Mengapakah anda menangis , padahal aku sudah mengatakan kepadamu apa yang kukatakan la menjawab tangisku .bukan sebab itu, lalu ia ceritakan apa yang dikatakan ! seorang tadi kepadanya. Mendengar kejadian itu Rasulullah saww marah dan memerintahkan Bilal agar segera mengumpulkan orang, lalu Billal melaksanakan perintah Nabi saww tersebut, kemudian beliau berdiri dan mengucapkan hamdalah lalu berkata:"Mengapakah ada orang yang menganggap bahwa hubungan kerabat denganku tidak bergunal sesungguhnya semua sebab dan nasab akan terputus pada hari kiamat kecuali sebab dan nasabku. Dan sesungguhnya hubungan "rahimku" akan tersambung (terpelihara) di dunia dan akhirat.

Hadis ketiga puluh empat

اخرج ابن عساکر فی تاریخه عن ابن عمرو قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: کل نسب وصهر مقطع یوم القیامة, إلا نسبی وصهری .

Ibnu 'Asakir dalam Tarikhnya meriwayatkan dari ibnu Umar ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Semua hubungan nasab dan shihr kerabat sebab hubungan perkawinan) akan terputus pada hari kiamat kecuali nasab dan shihr-ku.(1)

P: 63


1- Diriwayatkan juga oleh Al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir juz 1 hal. 124" dan dikutib oleh Al-Muttaqi dalam Kanzul nya juz 6 hal. 102 dan al-Shobbagh al-Malikidalam al-Fushul'al-Muhimmah hal. 28.

Hadis ketiga puluh lima

أخرج الحاکم عن ابن عباس , قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم : النجوم امان الأهلی الأرض من الغرق , واهل بیتی أمان لأمتی من الاختلاف , فإذا خالفتهم قبیلة , اختلفوا , فصاروا زب إبلیس .

:

Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Bintang-bintang (di langit) adalah petunjuk keselamatan bagi penghuni bumi dari bahaya tenggelam. Dan "Ahlul-Baytku" adalah penyelamat umatku dari bahaya perselisihan dan perpecahan dalam (urusan-urusan agama pen). Bila salah satu dari qabilah menyeleweng dan menentang niscaya mereka akan bercerai berai dan menjadi kelompok Iblis.(1)

P: 64


1- 55 Al-Mustadrak III/149 dengan komentar: hadis ini shahih isnadnya tapi. Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkan-nya dikutib dalam Kanzul Ummal 6/217 dan al-Muntakhab 5/94 dari Ummu Salamah, sebagaimana juga disebutkan dalam al-Shawaiq dan dishahihkan hal 140.

Hadis ketiga puluh enam

اخرج الحاکم عن انس , قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم : وعدنی بئ فی أهل بیتی , من اقر منهم بالتوحید ولی بالبلاغ , أن لا یعذبهم .

Al-Hakim meriwayatkan dari Anas ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Tuhanku menjanjikanku buat Ahlul-Bayt ku (kerabat secara umum pen.), barang siapa dari mereka yang mengakui ke-Esaan (Allah) dan menyaksikan bahwa aku telah menyampaikan salah Allah), la tidak akan menyiksa mereka.(1)

Hadis ketiga puluh tujuh

اخرج ابن جریر فی تفسیره عن ابن عباس فی قوله تعالی:" ولسوف یعطیک ربک فترضی" قال : .من رضی محمد أن لا یدخل أحد من أهل بیته النار.

P: 65


1- Al-Mustadrak, Juz 3 hal. 150 dan ia berkata:i Hadis ini shahih: isnadnya dan dikutip oleh al-Muttaqi dalam kanzul nya 6/216 dan Al-Muntakhab, juz 9 hal 92 dari salamah bin al-Akwai.

Ibnu Jarir meriwayatkan dalam tafsirnya dari Ibnu Abbas pada Firman Allah Ta'ala ("Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karuniya-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (QS:93:5) ia berkata: "Di antara kepuasan Muhammad saww adalah agar tidak seorangpun dari Ahlul-Baytnya (keturunannya-pen), yang masuk ke dalam api Neraka.(1)

Hadis ketiga puluh delapan

اخرج البراز, وأبو یعلی, والعقیلی, والطبرانی وابن شاهین فی السنة عن ابن مسعود, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم : إن فاطمة أحصنت فرجها, ممه الله ربیتها علی النار

Diriwayatkan oleh Al-Bazzar, Abu Ya'la, Al-Uqaili, Al-Thabrani dan Ibnu Syahin dalam Al-Sunnah dari Ibnu Mas'ud ia berkata bahwa Rasulullah bersada: "Sesunguhnya Fatimah

P: 66


1- Hadis ini disebut dalam Faidhu al-Qadir juz 4 hal. 77 dari riwayat Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas , Ibnu Hajar dalam Shawaiq nya hal. 95 mengutib dari al-Qurthubi dari Ibnu Abbsa dengan tidak menyebut kata si (yang berarti sebagian/ di antara) pada awalnya lihat Fadhail al-Khamsah juz 2 hal. 74 dan Ahlul-Bayt fi Al-Quran hal. 387.

telah menjaga dirinya oleh karena itu." Allah mengharamkan memelihara keturunannyal anak cucunya (untuk disentuh) api Neraka.(1)

Hadis ketiga puluh sembilan

قال: قال رسول أخرج الطبرانی عن ابن عباس الله صلی الله علیه وآله وسلم: إن الله غیر

P: 67


1- Disebutkan oleh Ibnu Hajar al-Atsqalani dalam Zawaid, Müsnad al-Bazzar al-Hakim meriwayatkannya dalam al-Mustadrak już 3/152 dan ia mengatakan hadis ini shahih isnadnya, Al-Muttaqi dalam Kanzul nya 6/219, Al-Muhib dalam Dzakhair nya hal. 48 dan Abu Tammam dalam Fawaid nya dari Abdullah dari Nabi saww dan dalam al-Mu'jam al-Kabir terdapat riwayat serupa dengan perbedaan ringan dalam-redaksinya. Yang dimaksud dengan anak cucu Siti Fatimah yang diselamatkan dari api neraka adalah Hasan, Husein, dan sembilan imam suci dari keturunan Imam Husein. Ibnu Abi al-Hadid menyebutkan sebuah dialog yang berlangsung antara Imam Ja'far dan seorang penanya ia bertanya: Bagaimana pendapat anda tentang sabda nabi: "Sesungguhnya Fatimah.. Api neraka" bukankah ini memberikan pengamanan kepada setiap anak cucu: Fatimah? Imam Ja'far a.s. menjawab: Anda keliru, sesungguhnya yang dimaksud dengan itu adalah Hasan dan Husein sebab mereka térgolong Ahlul-Bayt yang disucikan dan yang selain mereka yang amalnya lambat ia tidak dapat dibangkitkan oleh nasabnya (Syarh Nahju Al-Balaghah juz: 4 /283).

Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saww berkata kepada Fatimah: "Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksamu dan anak cucumu (1)

Hadis keempat puluh

اخرج الترمذی وحسنه عن جابر, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: یا أیها الناس, إنی ترکت فیکم ما إن أخذتم به کن تضلوا کتاب الله, وعترتی أهل بیتی .

Al-Turmudi meriwayatkan sebuah hadis dan dia berinya status hadis - hasan dari Jabir ia berkata: Rasulullah bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah tinggalkan padamu apa yg mencegah kamu dari kesesatan selama kamu mengambilnya (berpegang teguh dengannya) yaitų; Kitab Allah dan 'itrahku (yaitu) Ahl-baytku".(2)

P: 68


1- Kanzul Ummal juz 3/165 dan Muntakhabnya juz 5/ 97.
2- 59 Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi dalam shahihnya, bab ManaqibAhl-Bayt Al-Nabi saww juz 221 308 dari Jabir bin Abdillah r.a. ia berkata: Aku menyaksikan Rasulullah saww berpidato di atas untanya yang bernama Qaswa' pada hari 'Arafah, aku mendengar beliau bersabda: ...Lalu ia membawakan hadis tersebut di atas. Hadis ini juga disebut dalam Al-Kanz juz 1 hal. 48 dan Al-Mu'jam Al-Kabir juz 1/129.

Hadis 41-50

Hadis keempat puluh satu

اخرج الخطیب فی تاریخه عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: شفاعتی الأئتی من أب أهل بیتی

Al-Khatib dalam Tarikh nya meriwayatkan dari Ali ia berkata: Rasulullah saww bersabda: "Syafa'atku bagi umatku (hanya) teruntuk orang yang mencintai Ahlul-Baytku".(1)

Hadis keempat puluh dua

أخرج الطبرانی عن ابن عمر, قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: أول من أشق له من أتی أهل بیتی

Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah saww bersabda: "Pertama orang yang akan aku beri syafa'at dari kalangan umatku adalah Ahl-Baytku (kerabatku)". (2)

P: 69


1- Diriwayatkan oleh Al-Khotib dalam Tarikh nya juz 2/146 dari Ali a.s. dengan tambahan diakhirnya: ..... (dan mereka adalah syi'ahku) Riwayat yang lengkap ini dikutip dalam Al-Kanz juz 61217 hadis nomer 3800.
2- Hadis ini dibawakan oleh Al-Haitsami dalam Majma' Al-Zawaid juz 1/280, dalam Dzakhair hal. 20, dalam Faidh Al-Qodir Al-Manawi juz 2/90 dan Shawaiq hal 111.

Hadis keempat puluh tiga

اخرج الطبرانی عن المطلب بن عبد الله بن حنطب عن أبیه قال: خطبنا رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم بالجحفة, فقال: البیت اولی بکم من انفیم ؟ قالوا : بلی, یا رسول الله. قال: فانی سالم عن اثنین: عن القرآن وعن عترتی .

Al-Thabrani meriwayatkan dari Al-Muththallib bin Abdillah bin Hanthab dari ayahnya ia berkata Rasulullah saww berpidato dihadapan kami di Juhfah, beliau bersabda: "Bukankah diriku ini lebih utama (berhak) untuk memimpin kamu dari pada dirimu sendiri? jawab mereka: Benar ya Rasulullah. Beliau melanjutkan: Kalau begitu aku akan meminta pertanggungan jawabmu tentang dua hal: Al-Quran dan 'Itrahku".(1)

P: 70


1- Hadis ini dikutipdalam Majma' Al-Zawaid juz 5/ 195 dari Abdillah bin Hanthab dari Al-Thabrani. Ibnu Al-Atsir Al-Jazari menyebutkannya dalam Üsdu Al-Ghabah juz 21 147 dan Al-Nabhani dalam kitab Al-Arbainnya.Dan Abu Nu'aim dalam Hilyatu Al-Auliya' juz 1/63 meriwayatkan hadis serupa dari jalur Imam Ali a.s. beliau berkata: Rasulullah berpidato di Juhfah, beliau bersabda seperti hadis di atas

Hadis keempat puluh empat

قال: قال رسول اخرج الطبرانی عن ابن عباس الله صلی الله علیه و آله وسلم: لا تزول قدما عبیر حتی یسأل عن أربع: عن عمره فیما أفتاة , وعن جده فیما أبلاه, وعن ماله فیما أنفقه وین این اکتسبه وعن حبنا أهل البیت .

Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba Allah pada hari kiamat sebelum ia ditanya (dan menjawab) empat pertanyaan: .. Tentang usianya, untuk apa ia menghabiskannya, tentang tubuhnya, bagaimana ia telah mengu-

nakan tenaganya, tentang hartanya, untuk apa dibelanjakan dan dari mana ia mendapatkannya, serta tentang kecintaannya kepada kami Ahlul-Bayt" (1).

P: 71


1- Hadis ini dimuat dalam Kanzul Ummal już 7/ 212 Majma' Al-Zawaid juz 10/346 mengutip dari Al-Ausath dan Al-Kabir, la juga menyebutkan riwayat serupa dari Abu Barzah ia berkata: Rasulullah saww bersabda: "Tidak akan bergeser ..... (lalu pada akhir riwayat ini ada tambahan): Ditanyakan: Wahai rasulullah, apa tanda kecintaan kepadamu? Maka beliau menepuk dengan tangannya pundak All a.s. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Al-Thabrani dalam Al-Ausath. Al-Sayyid Sarafuddin berkata: Andaikata kedudukan mereka ini bukan datang dari Allah yang mengharuskan kesetiaan dan kepatuhan seperti ini, niscaya kecintaan kepada mereka tidak akan sepenting ini (Dialog Sunnah Syi'ah no. 10 hal. 52).

Hadis keempat puluh lima

اخرج الدیلمی عن علی, سمعت رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم یقول: أول من یرد علی الحوض أهل بیتی .

Al-Dailami meriwayatkan dari Ali ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saww bersabda: "Orang pertama yang mendatangiku di Haudh adalah Ahlul-Baytku".(1)

Hadis Keempat puluh enam

اخرج الدیلمی عن علی, قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: أبوا أولادکم علی

P: 72


1- Hadis ini dimuat nya dalam Kanzul Ummal juz 6/17 dengan tambahan diakhirnya (Dan orang yang mencintaiku dari kalangan umatku) Al-Muhib Al-Thabari dalam Dzak- hairnya hal. 18 membawakan riwayat yang mirip dengan riwayat di atas juga dari Imam Ali a.s. beliau berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Ahlul Baytku dan orang yang mencintainya mereka akan datang ketelaga Haudh seperti dua jari telunjuk ini. (Hadis riwayat Al-Mullah).

ثلاث خصال: محب بکم , وحب أهل بیته ,وعلی قراءة القرآن, فإن حملة القرآن فی ظل الله یوم لا ظل إلا ظله مع أنبیائه وأصفیائه .

Al-Dailami meriwayatkan dari Ali ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Didiklah putra-putramu. atas tiga perkara. Kecintaan kepada Nabimu, kecintaan kepada Ahlul-Bayt nya dan membaca Al-Qur'an. Sesungguhnya pengemban Al-Qur'an berada di bawah naungan Allah pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan-Nya bersama para nabi dan para washinya/orang-orang pilihan-Nya"(1)

Hadis Keempat puluh tujuh

اخرج الدیلمی عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله) وسلم: اثبتکم علی الصراط اشد م ا لأهل بیتی وأصحابی .

P: 73


1- Hadis ini juga dimuat dalam Kanzul Ummal juz 81278 dengan komentar: "Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Nashr Abdul Karim Al-Sirazi dalam Fawaidhnya, Al-Dailami dalam musnad Al-Firdaus dan Ibnu Al-Najjar dari Imam Ali a.Sin. Ibnu Hajar memuatnya dalam Shawaiqnya hal. 103 dan Syeikh Muhammad Ali Al- Shabuni penulis kitab Al-Tibyan Fi Ayat Al-Ahkam dalam bwku Min Kunuz Al-Sunnah hal. 138.

Al-Dailami meriwayatkan dari Ali ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Paling teguhnya kamu di atas shirat (jembatan di akhirat) adalah orang yang paling gigih kecintaannya kepada keluargakų. (Ahlul-Baytku) dan sahabat-sahabatku." (1)

Hadis keempat puluh delapan

اخرج الدیلمی عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: أربعة أنا لهم شفیع یوم القیامة: المکره لذریتی, والقاضیئ لهم الحوائج, والساعی لهم فی أمورهم عندما اضطوا إلیه, والمح لهم بقلبه ولسانه .

Al-Dailami meriwayatkan dari Ali a.s. ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Empat golongan akulah pemberi syafa'at bagi mereka di hari kiamat, yaitu: orang yang menghormati keturunanku (Dzuriyyahku), orang yang membantu menutup kebutuhan mereka, membantu mereka dalam urusan-urusan mereka,

P: 74


1- Dalam Kanz juz 6/216 disebut dua kali sedangkang dalam Kunuz Al-Haqaiq hal 5 karangan Al-Manawi disebutkan dengan tanpa tambahan "dan sahabat-sahabatku" Dan ia mengatakan hadis ini dari riwayat Al-Dailami.

ketika mereka terpepet, dan orang yang mencintai : mereka dengan hatinya (yang tulus) dan dengan kata-katanya.(1)

Hadis keempat puluh sembilan

اخرج الدیلمی عن أبی سعید, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: إشتد غضب ترتی الله علی من آذانی فی

Al-Dailami meriwayatkan dari Abu Said berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Keras kemurkaan Allah terhadap orang yang menggangguku dengan mengganggu l'trahku.(2)

Hadis kelima puluh

اخرج الدیلمی عن ابی هریرة قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: إن الله یبغض

P: 75


1- Hadis ini dikutip dalam Kanzul Ummal juz 6 / 217 dari riwayat Al-Dailami dari jalur Abdullah bin Ahmad bin 'lyadh dari ayahnya dari Imam Ali bin Musa Al-Ridha dari ayahnya dari Imam Ali a.s. Al-Thabrani dalam Dzakhairnya hal 18 juga meriwayatkan dari jalur yang sama.
2- Hadis ini dikutip oleh Al-Manawi dalam Faidh Al-Qadir juz 11515 dengan komentar: Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Dailami dalam musnad Al-Firdausnya dari Abu Said sebagai mana diriwayatkan dari Abu Nu'aim.

الأکل فوق شبوه والغاؤل عن طاعة ربه والتارک سنة نبی؛ والمقر فیه والتمخض عترة بیو, والمؤذی جیرانه

Al-Dailami meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah saww. bersabda: "Sesungguhnya Allah membenci orang yang makan di atas batas kekenyangannya, orang yang lalai dari melaksanakan ketaatan kepada Tuhảnya, orang yang mencampakkan sunnah nabinya, orang yang meremehkan dzimmahnya

(tanggung jawabnya), orang yang membenci 'itroh nabi nya dan mengganggu tetangganya.(1)

Hadis 51-60

Hadis kelima puluh satu

اخرج الدیلمی عن ابی سعید, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: أهل بیتی والأنصار گرشئ وعیتی , فاقبلوا من حسنهم , وتجاوزوا من مسیئهم

P: 76


1- Hadis ini dimuat dalam Kanz. Juz 9 hal,191

Al-Dailami meriwayatkan dari Abu Said ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Ahlul-Baytku dan orang-orang Anshor adalah orang-orang kepercayaanku dan pengemban rahasia ilmuku. Maka terimalah yang baik dari mereka dan ma'afkan yang salah dari mereka.(1)

Hadis Kelima puluh dua

اخرج أبو نعیم فی الحلیة عن عثمان بن عفان, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم من اولی رجلا من بنی عبد المطلب معروفا فی اقایو, فانا الدنیا, فلم یقدر المطلبی علی أکافئه عنه یوم القیامة .

Abu Nu'aim meriwayatkan dalam Al-Hilva 3 dari Ustman bin Affan ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Siapa yang memberikan

P: 77


1- Diriwayatkan juga oleh Al-Muttaqi dalam Kanznya juz 6/165; Ibnu Shabbagh dalam Fushul Al-Muhimmah-hal 27 dan Al-Turmudźi dengan sedikit perbedaan redaksinya Rasulullah saww bersabda::"Ketahuilah sesungguhnya pengemban-pengemban rahasia -ilmuku yang aku berlindung kepada meraka adalah Ahlul-Baytku dan sesungguhnya teman-teman kepercayaanku orang-orang anshor, maka ma'afkan yang salah dari mereka dan terimalah yang baik dari kalangan mereka lihat kanzul Ummal juz 6/192.

kepada salah seorang dari keturunan Abdul Muthallib suatu (hadiah) kebaikan, lalu ia tidak mampu untuk membalas kebaikannya maka akulah yang akan membalasnya kelak di hari kiamat.(1)

Hadis kelima puluh tiga

اخرج الخطیب عن عثمان بن عفان, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: من نخلف عبد المطلب أصنع صنیعة إلی فلم یگانه بها فی الدنیا , فعلی مکافاته إذا لقینی .

Al-Khotib meriwayatkan dari Ustman bin Affan ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda:"Barangsiapa berbuat kebaikan kepada salah seorang dari keturunan Abdul Muthallib, lalu ia tidak mampu membalas kebaikannya itu

P: 78


1- Hadis-ini dimuat dalam Kanzul-Ummal. 6 1203. Dan Al-Thabari dalam Dzakhair nya dari jalur lain dengan sedikit perbedaan dalam redaksinya, Rasulullah saww bersabda:"Siapa yang berbuat kebaikan kepadasalah - seorang dari : Ahlul-Baytku lalu ia tidak mampu membalasnya di dunia ini maka Akulah sebagai pemberi balasan baginya pada hari kiamat (Riiwayat Abu Sa'id dan Al-Mullah).

di dunia, maka Akulah yang akan membalas kebaikan itu jika ia berjumpa denganku.(1)

Hadis Kelima puluh empat

اخرج ابن عساکر عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: من صنع إلی أحد من أهل بیتی یدا کافاته یوم القیامة .

Ibnu 'Asakir meriwayatkan dari Ali a.s. beliau berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Siapa yang memberikan jasa kepada salah seorang dari Ahlul-Baytku maka Akulah yang akan membalasnya pada hari kiamat."(2)

Hadis Kelima puluh lima

اخرج الباوردی عن ابی سعید, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: إنی تارک فیکم ما إن تمسکتم به لن تضلوا: کتاب الله سبب طرفه بید الله وطرفه بایدیکم , وترتی أهل بیتی وانهما أن یتفرقا حتی یردا علی الحوض

P: 79


1- Lihat Kanzul Ummal di dua tempat Juz 6 hal 203 dan
2- Lihat Kanzul Ummat juz 12 hadis nomor 34152.

Al-Bawardi meriwayatkan dari Abu Sa'id ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Aku akan tinggalkan padamu apa yang dapat mencegah kamu dari kesesatan yaitu: "Kitabullah", ia adalah suatu sebab yang satu ujungnya di tangan Allah dan ujung yang lain pada tanganmu, dan Ithrahku "Ahlul-Baytku", dan sungguh keduanya tak akan berpisah, sampai bersama-sama mengunjungiku di telaga Al-Haudh (1)

Hadis Kelimapuluh enam

اخرج احمد, والطبرانی عن زید بن ثابت, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم : " إنی تارک فیکم خلیفتین: کتاب الله جبل ممدود ما بین السماء والأرض, وعترتی أهل بیتی,

وأنهما لن یفترقا حتی یردا علی الحوض .

Imam Ahmad dan Al-Thabrani meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Kutinggalkan padamu kedua penggantiku "Kitab Allah", tali penghubung yang terentang antara langit dan bumi, dan "ithrohku Ahlul-Baytku.* Sungguh kedua-

P: 80


1- Lihat Kanzul Ummal juz 1 hal 165

nya takkan berpisah sehingga berjumpa denganku di telaga Al-Haudh,(1)

Hadis Kelima puluh tujuh

أخرج الترمذی والحاکم والبیهقی فی " شعب الایمان " عن عائشة مرفوعا: یتة لغتهم ولعنهم الله, وکل نبی مجاب (الأغوی: الزاد فی کتاب الله, والمکذب بقدر الله, والمتسلط بالجبروت فیور بذلک من أذله الله, ویذل من اعزه الله, والمنتج للحرم الله والمتتکل من ترتی ما حم الله, والتارکل

Al-Turmudzi, Al-Hakim dan Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al-Iman meriwayatkan dari 'Aisyah dari Nabi saww: "Ada enam kelompok yang dilaknat Allah, aku serta semua nabi yang do'anya ikabulkan. Mereka itu adalah: Orang yang menambah-nambah kitab Allah. Orang yang mengingkari takdir Allah. Orang yang berkuasa dengan kekerasan lalu memuliakan orang yang dihinakan oleh Allah dan menghinakan orang

P: 81


1- Lihat Musnad Ahmad juz 5 hal. 181; Majma' al-Zawaid juz 9 hal. 163 bab fFadhlu Ahlul-Bayt; Kanzul Ummal hal, 154; Shawalq hal, 136 .

yang dimuliakan Allah. Orang yang menighalalkan (sesuatu) yang diharamkan Allah. Orang yang memperlakukan 'Itrahku dengan perlakuan yang diharamkan oleh Allah dan orang yang meninggalkan sunnahku,(1)

Hadis Kelima puluh delapan

اخرج الدار قطنی فی" الأفراد ", والخطیب فی " المتفق " عن علی, قال: قال رسول الله صلسنین الله علیه و آله وسلم: تة لعنهم الله، ولعنتهم نبی مجاب الدعوة الزائد فی کتاب الله و والمکذب بقدرا للبی, والراغب عن سنتی إلی بدعة, والمنتج من عترتی ما حرم الله والمتسلط علی امی بالجبروت لیع من أذل الله ویذل من أقر الله, والمرتد أغرابیا بعد هجرته

Diriwayatkan oleh Al-Daru Al-Quthni dalam Allfrad dan Al-Khatib dalam Al-Muttafaq dari Ali a.s. beliau berkata bahwa Rasulullah saww ber-

P: 82


1- Al-Mustadrak juz 1 hal. 36 dengan komentar: hadis ini shahih isnadnya dan tidak aku ketahui ada cacat di dalamnya, tetapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkännya. Al-Turmudzi dalam al-Qadr juz 2 hal. 22-23, dan Al-Tabrizi dalam Misykat al-Mashabih juz 1 hal;" 38-39 menukil dari al-Baihaqi dari 'Aisyah.".

sabda: "Tujuh kelompok yang dilaknat Allah dan dilaknat oleh setiap nabi yang do'anya dikabulkan mereka itu adalah: Orang yang menambah-nambah kitab Allah. Orang yang mengingkari takdir Allah. Orang yang menolak sunnahku dan mengambil yang bid'ah. Orang yang memperlakukan 'ltrahku dengan perlakuan yang diharamkan Allah. Orang yang berkuasa dengan kekerasan atas umatku lalu memuliakan yang dihinakan Allah dan meng hinakan yang dimuliakan Allah. Dan orang yang murtad, dengan melarikan diri ke dusun-dusun setelah hijrah (sebagai arab Baduwi).(1)

Hadis Kelima puluh sembilan

اخرج الحاکم فی تاریخه, والیلمی, عن ابی سعید قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم ثلاث من حفظهن حفظ الله له دینه ودنیاه, ومن ضعهن لم یحفظ الله له شیئا: محزمة الإسلام , وحرمتی, ومحترمة رحمی.

P: 83


1- Lihat Kanzul Ummal juz 16 pada dua tempat 33024 dan 44032. Maksud dari kelompok terakhir ini adalah orang yang murtad lalu melarikan diri untuk bergabung dengan orang arab badui yang disinyalir dalam al-Quran sebagal ."orang yang paling keras kelkafirannya dan kemunafikannya" (pen.)

Al-Hakim meriwayatkan dalam Tarikhnya dan AlDailami dari Abu Said ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: Tiga hal barang siapa memeliharanya; maka Allah akan memelihara agamanya dan siapa yg menyia-nyiakannya maka Allah tidak aķan memelihara apapun baginya yaitu: "Kehormatan Islam kehormatanku dan kehormatan keluargaku." (1)

اخرج الدیلمی عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: خیر الناس الغربوخیر العرب قریش, وخیر قریش بنو هاشم الله

Al-Dailami meriwayatkan dari Ali a.s. beliau berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah orang-orang arab, sebaik-baik orang arab adalah suku Quraisy dan sebaik-baik suku Quraisy adalah Banu Hasyim.".

P: 84


1- Lihat: Majma' juz 9 hal.68; Al-Shawaiq bal. 90; Kanzul Ummal juz-1: hal::67 arti kata "hurmah" sesuatu yang dijaga. dan dihormati baik berupa hak, teman, atau keluarga dekat (lihat al-Mu'jam al-Wasith juz 1. hal 169). (pen.)

KEPUSTAKAAN

KEPUSTAKAAN

1 Abdullah bin Muham Al-Ithaf binubbi Al-Asymad Al-Syabrawi Traff

2 Al-Khatib Al-Baghdadi Tarikh Baghdad

3 Abu Nu'aim Al-Isfahani Hilyatu Al-Auliya'

4 Al-Suyuthi Al-Duur Al-Mantsur :

5 Muhibbuddin Al-Thaba Dzakhair Al-Uqba

6 Hill Ibnu Al-Ammad Al-Syadzarat Al-Dzahab

7 Hambali Muhammad bin Ismail Shahih Al-Bukhari

8 Muslim bin Al-Hajjaj Shahih Muslim

9 Muhammad bin Isa Shahih Al-Turmudzi

10 Ahmad bin Syu'aib Al-Shahih Al-Nasa'i

11 Ibnu Hajar Al-Haitami Al-Shawaiq

12 Ibnu Al-Shabbagh Al- Al-Fushul Al-Muhim Maliki

13 Murtadha Al-Husaini Fadhail Al-Khamsah

14 Al-Mannawi Faidhu Al-Ghadir'i

15 Muhammad bin Umar Tafsir Al-Kasysyaf Al-Zamakhsyari

16 Al-Muttaqi Al-Hindi Kanzul Ummal

P: 85

17 Ali bin Abubakar Al- Majma' Al-Zawaid Haitsami

18. Al-Hakim Mustadrak Al-Shahi-hain

19 Ahmad bin Hambal Musnad Ahmad

20. Muhammad bin Abd-Misykat Al-Mashabih ullah Al-Khatib

21 Ibnu Abi Al-Hadid Syarah Nahj-Al-Balaghah

22 Muhammad Ali Al-Min Kunuzissunnah Shabuni

23 Tim Penyusun Al-Mu'jam Al-Wasith

24 Syarafuddin Al-Musa Al-Murajaat

25 Umar Ridha Kahhala Mu'jam Al-Mu'allifin

26 Ismail Pasa Al-Bagh Hidayatul 'Arifin dadi

P: 86

tentang Pusat

Bismillahirohmanirrohim

هَلْ یَسْتَوِی الَّذِینَ یَعْلَمُونَ وَالَّذِینَ لَا یَعْلَمُونَ

Apakah sama antara orang yang berpengetahuan dan tidak berpengetahuan?

Quran Surat Az-Zumar: 9

Selama beberapa tahun sekarang, Pusat Penelitian Komputer ghaemiyeh telah memproduksi perangkat lunak seluler, perpustakaan digital, dan menawarkannya secara gratis. Pusat ini benar-benar populer dan didukung oleh hadiah, sumpah, wakaf dan alokasi bagian yang diberkati dari Imam AS. Untuk layanan lebih lanjut, Anda juga dapat bergabung dengan orang-orang amal di pusat tersebut di mana pun Anda berada.
Tahukah Anda bahwa tidak semua uang layak dibelanjakan di jalan Ahl al-Bayt (as)?
Dan tidak setiap orang akan memiliki kesuksesan ini?
Selamat untukmu.
nomor kartu :
6104-3388-0008-7732
Nomor rekening Bank Mellat:
9586839652
Nomor rekening Sheba:
IR390120020000009586839652
Dinamakan: (Lembaga Penelitian Komputer Ghaemieh)
Setorkan jumlah hadiah Anda.

Alamat kantor pusat:

Isfahan, Jl. Abdurazak, Bozorche Hj. Muhammad Ja’far Abadei, Gg. Syahid Muhammad Hasan Tawakuli, Plat. No. 129/34- Lantai satu.

Website: www.ghbook.ir
Email: info@ghbook.ir
Nomor Telepon kantor pusat: 031-34490125
Kantor Tehran: 021-88318722
Penjualan: 09132000109
Pelayanan Pengguna: 09132000109