Diterjemahkan dari buku berbahasa Arab, Ihyaa al-Mait bi Fadhail Ahlul-Bayt karya Jalaluddin Al-Suyuthi, terbitan
Mu'awiniatu Al-Alaqaat Al-Dauliyah, Teheran 1408 H/1988
Dicetak oleh: Kulaini.- Teheran.
Penerjemah: Ali Umar Al-Habsyi
Catatan kaki: Syeikh Kadzim Al-Fatli dan Penerjemah
Mukaddimah: Zahir Yahya
Penyunting: Bahruddin Fannani
Hak Terjemahan Dilindungi Undang-Undang
All right reserved
Cetakan Pertama: Rabiul Awwal 1414 H 1 Juli 1993 M
.Diterbitkan Oleh YAYASAN AL-KAUTSAR
Kebalen Wetan 125 MALANG :
Setting - Lay out: MT.Yahya
P: 1
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهم صل علی محمد وال محمد
P: 2
P: 3
AL-SUYUTHI
60 HADIS KEUTAMAAN AHLUL-BAYT,
Penerjemah.
Ali Umar Al-Habsyi
Penerbit : yayasan Al-Kautsar
MALANG
P: 4
Diterjemahkan dari buku berbahasa Arab, Ihyaa al-Mait bi Fadhail Ahlul-Bayt karya Jalaluddin Al-Suyuthi, terbitan
Mu'awiniatu Al-Alaqaat Al-Dauliyah, Teheran 1408 H/1988
Dicetak oleh: Kulaini.- Teheran.
Penerjemah: Ali Umar Al-Habsyi
Catatan kaki: Syeikh Kadzim Al-Fatli dan Penerjemah
Mukaddimah: Zahir Yahya
Penyunting: Bahruddin Fannani
Hak Terjemahan Dilindungi Undang-Undang
All right reserved
Cetakan Pertama: Rabiul Awwal 1414 H 1 Juli 1993 M
.Diterbitkan Oleh YAYASAN AL-KAUTSAR
Kebalen Wetan 125 MALANG :
Setting - Lay out: MT.Yahya
P: 5
DAFTAR ISI BUKU
Tentang Penulis - 7
Pengantar Penerjemah - 10
Muqaddimah - 18
Persembahan - 29
Hadis-Hadis Keutamaan Ahlul-Bayt - 30
Kepustakaan - 85
P: 6
Nasabnya: Al-Hafizh, Jalaluddin Abu Al- Fadhl 'Abdurrahman bin Abubakar bin Muham-mad bin Sabiguddin bin 'Ustman bin Muham-mad Al-Khudhairi Al-Suyuthi Al-Syafi'i.(1)
Al-Suyuthi dilahirkan pada bulan Rajab tahun 849 H (2) Dan ada yang mengatakan bukan pada
tahun itu (3). Ayah Suyuthi wafat ketika ia baru
berumur lima tahun tujuh bulan (4). Oleh karena itu ia hidup di Cairo sebagai anak yatim (5)
la telah hafal Al-Qur'an · ketika umumnya kurang dari delapan tahun, kemudian mengha-5)
P: 7
fal kitab 'Umdah Al-Ahkam, Minhaj Al-Nuri, Alfiyah Ibnu malik dan Minhaj Al-Baidhawi, lalu ia mengajukan hafalannya kepada ulama' besar di masa itu dan mereka memberinya ijazah. Jumlah Syaikh dan gurunya tidak kurang dari lima puluh satu orang.
Suyuthi mengarang lebih dari lima ratus buah karya tulis. Karya-karyanya yang terkenal, tampaknya tidak perlu disebutkan di sini (1). Hal yang membuatnya begitu banyak menghasilkan karya-karya tersebut ialah berkat tindakannya mengisolasi diri ketika usianya menginjak empat puluh tahun. Ketika itu ia menyendiri di desa Raudhah : Al-Miqyas yang terletak di kawasan Nil. Di sanalah ia mengurung diri dari pergaulan dengan semua teman sejawatnya.(2)
la juga seorang penyair yang banyak menggubah syair, membuat pelbagai tulisan ilmiah, serta tulisan-tulisan yang berkaitan dengan hukum-hukum agama (3).
1. Al-Dur Al-Mantsur fi Al-Tafsir bi Al-si
P: 8
Ma'tsur.
2. Al-Mizhar, dalam bahasa.
3. Al-Asybah wa Al-Nazhair.
4. Al-Jami' Al-Shaghir dalam bidang
hadis. .
5. Ham' Al-Hawami' Syarh Jam' Al-
Jawami' dalam bidang ilmu bahasa.
6. Fann Al-Muhadharah fi akhbar Mishr
wa Al-Qahirah.
7. Tamam Al-Dirayah,
Ibnu Al-'Ammad dalam kitabnya; Syadzarat
Al-Dzahab mengatakan: "Beliau wafat pada
malam Jum'at tgl 19 bulan Jumada Al-ula di ru-
mah kediamannya, di desa Raudhah Al-Miqyas
setelah selama tujuh hari menderita pem-
bengkakan hebat di tangan kirinya, dalam usia
enam puluh satu tahun; kemudian dikebumikan
di desa Husy Qushun di luar pintu masuk kota
Al-Qarafah.(1)
P: 9
Bukan merupakan tujuan saya untuk mengungkap kedudukan mulia dan keagungan Ahlul-Bayt a.s. dalam kata pengantar ini, karena hal itu membutuhkan usaha yang tidak sedikit ini. Yang menjadi tujuan saya sekarang adalah agar kita mengenal siapa yang dimaksud dengan kata "Ahlul-Bayt'itu?. Kata Ahlul-Bayt menurut arti bahasa adalah famili dan Keluarga dekat (Al-Aqarib wa al "AsyiTány dan bisa juga berartikan istri.(1). Kata Ahlul-Bayt Nabi a.s. bisa memiliki pengertian yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Pengertian Ahlul-Bayt Nabi secara bahasa dan penggunaan umum (urfan) adalah seluruh keluarga dekat termasuk paman, bibi, anak-anak paman dan bibi serta anak cucu beliau
P: 10
saww, pengertian di atas telah banyak dipergunakan oleh orang-orang sejak masa-masa awal islam hingga sekarang. Tentunya, berdasarkan pengertian di atas
para imam suci Ahlul-Bayt a.s. adalah subtansi (mishdaq) yang paling sempurna dan menonjol dari kata tersebut. Sedangkan pengertian Ahlul-Bayt nabi menurut pandangan syariat adalah Fatimah dan para imam suci Ahlul-Bayt a.s.
Pembatasan pengertian hanya pada mereka tersebut didukung dan dikuatkan oleh dalil-dalil kontekstual yang cukup tegas dan jelas di antaranya adalah ayat 33 surat Al-Ahzab yang dikenal dengan ayat Al-Tathhir, berikut riwayat kronologis turunnya dan hadis Al-Tsaqalain. Riwayat yang menunjuk turunya ayat Al-Tathhir hanya pada mereka bukan untuk yang lainnya cukup kuat dan diriwayatkan oleh banyak kalangan dan tokoh-tokoh penting kenamaan Ahlussunnah, di antarannya:
1). Muslim dalam kitab shahihnya.
2). Al-Turmudzi dalam kitab shahihnya.
3). Al-Hakim dalam kitab Mustadraknya.
4). Ahmad dalam kitab Musnadnya.
5). Al-Nasai- dalam kitab Khashaishnya.
6). Al-Muhib Al-Thabari dalam Al-Riyadh Al-Nadhirahnya. .
7). Al-Muttaqi Al-Hindi dalam kitab Kanzul Ummalnya.
8). Ibnu Abdi Al-Bar Al-Andalusi dalam kitab Al-'Isti'abnya. "
P: 11
9). Al-Atsir Al-Jazari dalam kitab Usdu Al-Ghabahnya.
10). Al-Thahawi Al-Hanafi dalam kitab Musykil Al-Atsarnya.
11). Al-Haitsami dalam kitab Majma' Al Zawaidnya.
12). Ibnu Jarir Al-Thabari dalam Tafsir jami' Al-Bayannya.
13). Al-Suyuthi dalam Tafsir Al-Dur Al Mantsurnya.
14). Abu Daud dalam Musnadnya.
15).Al-Khatib Al-Baghdadi dalam kitab Tarikhnya.
Jalur riwayat-riwayat mereka dikutib oleh Al-Allamah Al-Sayid Murtadha Al-Husaini Al-Fairuz Abadiy dalam kitabnya Fadhail Al-Khamsah min Al-Shihah Al-Sittah juz, 2 hal. 264 -289. Itulah pengertian Ahlul-Bayt dalam ayat Al-Tathhir; adapun yang dimaksud dengan kata tersebut dalam Hadis Al-Tsaqalain, sebagai mana difahami dengan adanya penyamaan kedudukan antara Ahlul-Bayt dan Al-Quran dalam hal kewajiban berpegang teguh dengan nya, mereka itu adalah "Dua Belas Imam Suci Ahlul-Bayt a.s." Demikian penjelasan sekilas tentang maksud kata Ahlul-Bayt yang sering dimuat dalam Al-Quran dan hadis-hadis nabi saww." .
P: 12
Ahlul-Bayt adalah simbul keutamaan, kejujuran, ketaqwaan, kesempurnaan dan kekayaan spiritual serta keilmuan. Umat Islam pun memandang mereka sebagai tumpuan harapan dan duplikat Islam yang utuh. Ahlul-Bayt a.s. bagaikan bom waktu yang mengancam kezaliman, keserakahan dan penyelewengan, oleh karena itu para penguasa yang tiran dari dinasti Umawiyah maupun Abasiyah, yang menegakkan kekuasaannya di atas pondasi kezaliman dan penyelewengan norma-norma keagamaan melihat Ahlul-Bayt a.s. sebagai ancaman yang harus dimusnahkan/dienyahkan dari muka bumi dengan segala usaha murka mereka membantai Ahlul-Bayt a.s. dan pengikut-peng ikut setia mereka, maka gugurlah para imam suci itu satu demi satu.
Imam Ali a.s. ditebas kepalanya oleh angkara murka Ibnu Muljam, Imam Hasan gugur teracuni setelah meneguk madu beracun yang disuguhkan oleh Ja'dah, boneka bani Umayyah yang hina, Imam Husain dan keluargannya dibantai dengan keji di padang Karbala dan ni adalah langkah pintas yang mereka tempuh. Sedangkan program jangka panjang untuk menjatuhkan dan mematikan wibawa dan pen garuh-pengaruh positif Ahlul-Bayt a.s. adalah
dengan:
P: 13
a).Pemalsuan. hadis-hadis yang menjatuh kan martabat dan wibawa Ahlul-Bayt as
b).Pemalsuan hadis keutamaan sahabat-sahabat yang lain dengan tujuan menandingi keagungan dan keistimewaan Ahlul-Bayt a.s.,
c), Larangan untuk meriwayatkan sabda-sabda nabi saww berkaitan dengan keutamaan Ahlul-Bayt a.s.
Ibnu Abi Al-Hadid seorang pakar sejarah yang terkenal dengan kejelian analisa-analisa historisnya menyebutkan bahwa; Ketika Mu'a wiyah berkuasa, ia menulis sebuah keputusan yang disebarluaskan melalui berbagai instansi pemerintahannya bahwa; Tercabutlah hak perlindungan bagi siapa saja yang meriwayatkan
keutamaan Ali a.s. dan keluarganya. Maka setelah itu para penceramah-penceramah kerajaan berkhutbah dan melaknat Ali a.s. dan membuat-buat kejelekan yang lalu dinisbatkan kepada Ali a.s. dan keluarganya.
Kemudian Mu'awiyah juga menurunkan dekrit bahwa; Syi'ah (pengikut) Ali dan Ahlul-Bayt-nya a.s. tidak diperkenankan memberikan kesaksian dan pembelaan diri dalam segala bentuk persengketaan. Ia juga memberikan kedudukan bagi siapa yang mau membuat-buat hadis palsu tentang keutamaan sahabat. Hadis-hadis palsu itu menjadi program pendidikan yang dipaksakan oleh rezim Umayyah dan diajarkan kepada semua lapisan terutama pada pelajar-pelajar pada tingkatan dasar dan menengah sehingga mereka tumbuh menjadi
P: 14
ulama yang pikirannya dipenuhi oleh hal-hal palsu.
Ibnu Abi Al-Hadid juga menyebutkan bahwa Mu'awiyah membentuk sebuah lembaga yang bertugas mencetak hadis-hadis palsu dalam berbagai segi terutama yang menyangkut Ahlul-Bayt a.s. lembaga tersebut beranggotakan beberapa orang sahabat dan tabi'in di antaranya adalah 'Amr bin : Al-'Ash, Mughirah bin Syu'bah dan Urwah bin Zubair dll.
la juga menyebutkan beberapa contoh hadis palsu yang diproduksi oleh lembaga tersebut,"diantaranya adalah riwayat dari Al-Zuhri bahwa: Urwah bin Zubair menyampaikan sebuah hadis dari 'Aisyah bibinya ia berkata: Ketika aku bersama nabi saww, maka datanglah Abbas dan Ali dan beliau berkata kepadaku wahai 'Aisyah kedua orang itu akan mati tidak atas dasar agamaku (mati kafir - penrj.) ;
Selain pemalsuan, mereka juga mencanangkan program kekerasan bagi siapa yang berani mengungkap hadis-hadis keutamaan Ahlul-Bayt; mereka meracuni dan mempen garuhi pikiran umat Islam bahwa orang yang mengungkap keutamaan dan keagungan Ahlul-Bayt adalah para pengacau, musuh Islam yang menyusup di tubuh umat untuk menggulingkan ajaran-ajaran Islam dari dalam dan mereka adalah orang-orang zindiq.
Maka tidak sedikit ulama' Islam yang menjadi korban karena mereka berani secara tegas menyebar luaskan hadis-hadis tersebut.
P: 15
Al-Nasa'i;- salah seorang tokoh-besar yang penuh wibawa dan disegani - adalah salah satu korban pembantaian mereka, ketika "Al-Nasai mengajarkan kitab Khashaishnya di masjid Dar, mascus ia dikeroyok oleh hadirin dan dilempar keluar hingga mengalami luka-luka parah yang membawanya wafat.(1)
Setelah berlalunya masa gelap yang penuh penindasan dan penganiayaan terhadap para ulama' besar, para penulis-penulis Islam mulai bangkit mengarang kitab-kitab yang memuat keutamaan Ahlul-Bayt a.s. akan tetapi banyak memenuhi hambatan dan ganjalan dikarenakan pikiran mayoritas umat bahkan sebagian
ulama' juga sudah teracuni oleh sisa-sisa faham anti Ahlul-Bayt, atau setidaknya rasa kurang hormat dan mengagungkan Ahlul-Bayt, sehingga karena kurang terbiasa mendengar hadis-hadis tersebut mereka selalu berusaha untuk menolak atau menyalah-artikan kandungannya. Di samping hambatan di atas ada lagi
hambatan yang sangat menyedihkan dan menyulitkan mereka sekaligus, yaitu banyaknya hadis-hadis keutamaan Ahlul-Bayt yang hilang ditelan sejarah. .
Akan tetapi saya yakin bahwa sisa-sisa yang sempat diungkap oleh ulama' cukup untuk
P: 16
membuktikan keagungan dan kemulian Ahlul-Bayt a.s. Demikianlah, penjelasan sepintas permasalahan riwayat-riwayat keutamaan mereka. Mudah-mudahan kita mendapat kesempatan untuk memperdalam dan memperjelas permasalahan ini lebih lanjut. Insya Allah.
Bangil, 1 - 6 - 1413 H
Penerjemah
Ali Umar Al-Habsyi
P: 17
Di antara ciri paling menyolok dari perangai agung Rasulullah saww adalah perhatian beliau kepada sikap umat, sebagai sasaran da'wah, terhadap penerimaan misi beliau serta, pada tahapan berikutnya, terhadap nasib mereka dalam hal pelaksanaan ajaran yang telah mereka terima. Ketika menggambarkan etika baik Rasul ini, Al-Quran berfirman:
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat serasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min." (Q.S. 9:128 )
P: 18
Bahkan dalam bentuk sebuah peringatan larangan, jangan sampai perhatian Rasul saww menyebabkan bahaya atas diri Dan jiwa beliau. Al-Qur'an menegaskan:
.. "Boleh jadi kamu (Muhammad) akan menyengsarakan dirimu karena mereka tidak beriman." (QS. 26:3).
Berkenaan dengan masa depan umat sering kali Rasulullah mensinyalir kemungkinan timbulnya perselisihan di antara mereka, terlepas dari benar tidaknya sumber yang menyebutkan sinyalemen Rasul tadi,(1) namun yang pasti adalah sangat wajar bila para pengikut sebuah ajaran atau agama memahami ajaran
tersebut secara berbeda kemudian membangun keyakinan-keyakinan serta mendasari si- kap praktis mereka pada pemahaman yang khas dari mereka itu, dan dengan demikian muncullah apa yang dikenal dengan sebutan mazhab, sekte, kelompok dan berbagai istilah lainnya.
P: 19
Salah satu realitas dan fenomena yang tidak menyenangkan ialah bahwa Islam, baik 'aqidah maupun syari'ahnya, telah dipahami dengan bermacam corak pemahaman sehingga menyebabkan lahirnya berbagai golongan dalam agama ini.
Perselisihan dalam hal aqidah telah berhasil membagi umat Islam kepada minimal tiga kelompok besar; Syi'ah, Ahlu Sunnah Dan Mu'tazilah, dan setiap golongan dengan sekténya masing-masing.
Begitu juga, pertentangan dalam hal syari'ah telah mewujudkan garis pemisah; antara mereka yang tidak merasa terikat dengan "mazhab" tertentu dan mereka yang dalam hal pelaksanaan agama terikat pada kerangka pemahaman yang telah ditentukan (mazhab) dan pada tahapan berikutnya, membagi kelompok
yang bermazhab menjadi bermacam-macam mazhab. Di antara yang masih eksis di tengah umat yaitu Mazhab Ja'fari, Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hambali. Adapun mazhab-mazhab yang telah punah adalah: Mazhab Asy-Syaibi (W. 105 H), Mazhab 'A'Masy W. 148 H), Mazhab 'Auza'i
(W. 157 H), Mazhab Sufyan Ats-Tsauri (W. 161 H), dan Mazhab Al-Laits.(W. 175 H).
Dengan mengangkat realitas tersebut ke permukaan, kita ingin menekankan bahwa perhatian dan kepedulian : Rasul terhadap nasib umatnya sepeninggal beliau membuat kenyataan yang tidak dapat kita bantah, yaitu ba-
P: 20
hwa jauh hari beliau pasti sudah menyampaikan bentuk problem solving (konsep penyelesaian) untuk kondisi yang akan berlaku dan dominan di tengah umatnya.
Dari satu sisi, Rasul senantiasa menjelaskan pentingnya persatuan bagi kelestarian existensi umat dan kemuliaan mereka di hadapan musuh-musuh. Dan dari sisi lain, beliau menunjuk pribadi-pribadi yang harus menjadi pusat bagi semua gerak dan orientasi umat serta upaya pemersatuan mereka.
Dalam sebuah riwayat, Rasul menjelaskan kedudukan Ahlul-Baytnya dalam sabdanya: ".. Ahlu-Baytku adalah pengaman bagi umatku dari perselisihan.(1)
Mengenai Ali bin Abi Thalib sebagai salah seorang anggota Ahlul-Baytnya, beliau bersabda: "Engkaulah ( wahai Ali ) yang ( berhak ) menjelaskan kepada umatku tentang apa saja yang mereka perselisihkan sepeninggalku.(2)
Di tengah arus perselisihan yang siap menyita semua bentuk potensi umat untuk berkembang, Rasul menegaskan siapa yang harus berfungsi sebagai bahtera penyelamat dari
P: 21
arus pertentangan yang melanda. Di antara sabdanya: "Ahlu-Baytku laksana bahtera Nuh, siapa yang menaikinya ia akan selamat, dan siapa meninggalkannya ia akan tenggelam."... " Pada akhirnya, dalam sebuah pernyataan yang diulang-ulang, Rasul menentukan panutan abadi bagi umat sepeninggal beliau dalam sabdanya: "Aku tinggalkan pada kalian dua benda berharga, yang apabila kalian berpegang padanya kalian tidak akan sesat, Kitabullah dan Ahlul-
Baytku, keduanya tidak akan berpisah hingga menjumpai aku di Al-Haudh."
Untuk mengetahui sanad hadis tersebut di atas lihat:
1. Ash-Shawa'iq halaman 136.
2. Shahih Muslim Bab Fadha'il Ali bin Abi Thalib.
3. Musnad Ahmad [11/14,17,26,59, IV/366.
4. Sunan Baihaqi 11/148. .
5. Sunan Ad-Darimi 11/431.
6. Kanzul Ummal 1/45,48. iii.it
7. At-Turmudzi 11/308.
8. Usdul Ghabah III/109, 148,95 Dini :
9. Tafsir Al-Kabir dalam Tafsir ayat Wa'ta shimu bi Hablillah.
10. Ad-Dur Al-Mantsur dalam tafsir ayat Mawaddah.
Bila seorang harus menolak kebenaran aja kan Rasul untuk menjadikan Ahlul-Bayt beliau sebagai tempat rujukan sentral bagi keselu-
P: 22
ruhan umat, atau bersikap menyederhanakan penafsiran terhadap hadis-hadis tersebut, maka rangkaian keutamaan mereka tentu mem buat setiap pribadi berakal sehat "terpaksa" mendahulukan mereka untuk memimpin dan menjadi perantara antara dia dengan Allah, Rasul dan agamanya serta menepis dua sikap yang lainnya itu. Guna mengenal berbagai keutamaan Ahlul-Bayt, silahkan merujuk kepada sumber-sumber berikut; Fadhail Al-Khamsah, Min Ashih hah As-sitta dll.
Posisi istimewa (vital) Ahlul-Bayt, seperti yang te lah digambarkan dalam berbagai riwayat (sebagian di antaranya telah disebutkan di atas) membuat setiap yang ingin dan bersikap loyal dan tanggap terhadap tuntunan-tuntunan Rasul berhubungan dengan kewajiban mengikuti Ahlul-Bayt beliau terdorong untuk mengenal lebih jauh tentang siapakah yang di maksud dengan Ahlul Bayt, siapakah pribadi-pribadi yang disejajarkan dengan Al-Qur'an itu, yang diibaratkan sebagai bahtera Nuh dan menyandang bermacam keutamaan?
Merujuk kepada riwayat-riwayat dan sejarah dapat menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Ahlul-Bayt Rasul adalah sejumlah pribadi dari keluarga beliau.
P: 23
1. Riwayat Turmudzi dari Sa'ad bin Abi waqqas,"Ketika turun ayat" marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita-wanita kami dan wanita kamu dan diri kami dan diri kamu..." Rasulullah memanggil: Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Hasan, dan Husein kemudian beliau bersabda: "Ya Allah, merekalah Ahlu
Baytku (keluargaku)."
2. Riwayat Turmudzi dari Ummu Salamah Ayat: "Sesungguhnya Allah berkehendak untuk menghilangkan kotoran dari kalian, Ahlul-Bayt dan mensuci kan kalian sesuci-sucinya" (QS 33:33) turun untuk Rasulullah di rumahku ketika aku sedang duduk di sebelah pintu, aku bertanya: "Ya Rasulullah, bukankah aku juga dari Ahlul-Baytmu, beliau menjawab, engkau dalam kebaikan, engkau dari istri-istriku, ketika itu Rasulullah di rumah bersama Ali, Fatimah, Hasan dan Husein kemudian beliau memasukkan mereka di bawah sorban beliau seraya ber sabda: " Ya Allah, merekalah Ahlul-Baytku, maka hilangkanlah kotoran dari mereka dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya".
3. Riwayat Muslim dari Zaid bin Arqam :
P: 24
"Suatu hari Rasul berpidato di hadapan kami di dekat danau bernama Khom antara Mekkah dan Madinah, setelah memuji Allah, beliau mulai menasihati kami dan bersabda: "Wahai orang-orang, aku tak ubahnya seorang manusia" mungkin utusan tuhanku akan segera datang memanggilku, ketahuilah bahwa aku meninggalkan pada kalian dua benda berharga, kitabullah yang mengandung cahaya dan bimbingan, maka ambilah kitabullah dan berpeganglah padanya...beliau meneruskan:
"Dan Ahlu-Baytku, aku memperingatkan kalian tentang Ahlu baytku, aku memperingatkan kalian tentang Ahlu Baytku, aku memperingat-kan kalian tentang Ahlu-Baytku....",
Perawi hadis bertanya kepada Zaid bin Arqom "Siapakah Ahlu Bayt Rasul, adakah istri-istri beliau termasuk Ahlu baytnya?"(1). Zaid menjawab; Tidak, demi Allah, seorang istri hidup bersama suaminya untuk beberapa waktu dan ketika dicerai ia kembali kepada kaumnya sendiri". Dari riwayat-riwayat seperti tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa, meski secara linguistik (bahasa) kata Ahlul Bayt dapat diterapkan atas setiap penghuni rumah seseorang, termasuk istri-istri, namun penggunaan kata Ahlul Bayt oleh Allah dan Rasul-Nya telah
P: 25
membatasi arti Ahlul Bayt hanya pada sejumlah pribadi dari keluarga terdekat beliau yang pada masa itu terbatas pada Ali, Fatimah, Hasan dan Husein. Lagi pula perlu diketahui bahwa kriteria Ahlul Bayt yang ditetapkan oleh Rasulullah adalah bukti bahwa mereka adalah para pemilik kriteria-kriteria itu, para pembimbing
kepada kebenaran, penyelamat dari kesesatan, yang berada pada posisi yang sejajar dengan Al-Quran dan tidak akan menyimpang darinya dan berbagai kriteria agung lainnya yang tidak mungkin dimiliki siapapun selain mereka, termasuk istri-istri beliau.
Dengan demikian maka kata Ahlu Bayt Rasul sejumlah pribadi di antara keluarganya yang berkompetensi dan berkemampuan untuk mengemban tugas berat sebagai pembimbing umat sepeninggal beliau, dimulai dengan empat pribadi agung tersebut di atas diteruskan oleh pribadi yang tetap akan memelihara ke-
muliaan dan kekuatan Islam dan muslimin hingga akhir zaman. Merekalah duabelas matarantai kepemimpinan umat setelah Rasulullah saww.
Pada kesempatan yang berbeda, Rasulullah mengenalkan nama-nama para pemimpin umat dari Ahlul-Baytnya itu.
Kita jumpai di antara riwayat-riwayat, hadis yang dibawakan oleh Hafiz Sulaiman bin Ibrahim Al-Qanduzi Al-Hanafi, dari sahabat ibnu Abbas (ra) berkata:
P: 26
"Seorang yahudi bernama Maqthal datang menemui Rasulullah saww dan berkata: "Wahai Muhammad, aku akan bertanya kepada mu tentang beberapa masalah yang menyibukkan pikiranku sejak beberapa waktu Beri tahukan kepadaku siapa penerima washimu, karena tidak seorang nabi pun yang tak memiliki washi. Rasul menjawab, washiku adalah Ali bin Abi Thalib dan sesudahnya dua cucuku Hasan dan Husein dan diteruskan oleh sembilan imam dari keturunan Husein, si ya-
hudi berkata, sebutkanlah nama-nama mereka, Rasul menjawab, setelah Husein diteruskan oleh anaknya Ali, setelahnya Muhammad, setelahnya Ja'far, sesudahnya Musa, sesudahnya Ali, setelahnya Muhammad, setelahnya Ali, sesudahnya Hasan, dan diakhiri dengan anak nya Al-huijah Muhammad Al-Mahdi, jumlah mereka duabelas orang."
Rasulullah jauh hari telah memikirkan jalan penyelesaian bagi perselisihan yang akan timbul di antara umatnya. Rasulullah melantik Ahlul-Baytnya sebagai yang berotoritas memutus tali perselisihan di antara anggota umat (ajaran-ajaran mereka semestinya diterima sebagai pemangkas semua bentuk perselisihan.
P: 27
Ahlul-Bayt merupakan panutan dan pemimpin umat sepeninggal Rasul. Ahlul-Bayt adalah sejumlah pribadi dari keluarga terdekat Rasul dan tidak mencakup
istri-istri beliau.
Bangil, 10 Shafar 1414 H.
Zahir Yahya
P: 28
بسم الله الرحمن الرحیم
. الحمد لله
وسلام علی عباده الذین اصطفی
هذه ستون حدیث سمیتها -
Segala puji bagi Allah, dan salam bagi hamba-hamba-Nya yang terpilih.
Risalah kecil ini adalah kumpulan enam puluh hadis yang saya beri nama احیاء المیت بفضا لل اهل البیت
Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman bin Abibakar
Al-Syafi'i Al-Suyuthi ·
P: 29
Hadis Pertama
اخرج سعید بن منصور فی سننه عن سعید بن جبیر فی قوله تعالی
Sa'id bin Manshur dalam kitab sunannya meriwayatkan dari Said bin Jubair tentang Firman Allah swt dalam ayat:
" قل لا أسألکم علیه أجرا إلا المودة فی القربی" قال : ربی رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم .
"Katakanlah; Aku tidak meminta dari kalian sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang terhadap keluarga. (QS 42:23)
la berkata yang dimaksud keluarga dalam ayat itu adalah keluarga Rasulullah saww.(1)
P: 30
Hadis Kedua
اخرج ابن المنذر , وابن ابی حاتم , وابن مردویه فی تفاسیرهم , والطبرانی فی المعجم الکبیر عن ابن عباس , قال : لما نزلت هذه الآیة : " قل لا اسالکم علیه أجرا إلا المودة فی القربی هؤلاء الذین قالوا : یا رسول الله من قرابت وجبت علیا مودتهم ؟ قال : صلی الله علی وآله وسلم : علی وفاطمة ووداهما .
Ibnu Al-Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Murdawaih meriwayatkan dalam buku tafsir mereka dan Al-Thabaroni dalam Al-Mu'jam Al-Kabir dari Ibnu Abbas ia berkata: ketika ayat 23 surat Al-Syura turun, para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, siapakah keluargamu yang wajib atas kita untuk mencintai mereka?.Beliau
menjawab, "Ali, Fatimah dan kedua putra mereka.(1)
P: 31
Hadis Ketiga
فی قوله تعالی اخرج ابن ابی حاتم عن ابن عباس " ومن یقترف حسنة " قال : المودة لآل محمد صلی الله علیه وآله وسلم .
- Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat 23 surah Asy-syuura yang artinya: "Dan siapa mengerjakan kebaikan la berkata: "Yang dimaksud kebaikan adalah kecintaan kepada keluarga Muhammad saww"(1)
P: 32
Hadis Keempat
اخرج أحمد والترمذی وصححه , والنسائی والحاکم, عن المطلب بن ربیعة, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم : والله لا یدخل قلب امرئ مسلم ( ایمان ) حتی یحکم الله
ولقرابتی .
Diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Turmudzi dan ia menshahihkannya, Al-Nasa'i dan Al-Hakim dari Al-Muththalib bin Rabi'ah ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Demi Allah, iman tidak akan masuk ke dalam hati seorang Muslim sehingga ia mencintai kalian (keluarga Nabi saww) karena hubungan keluarga denganku.(1)
P: 33
Hadis Kelima
اخرج مسلم, والترمذی والنسائی عن زید بن ارقم أن رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم قال : کرم الله فی أهل بیتی
Diriwayatkan oleh Muslim, Al-Turmudzi dan Al-Nasa'i dari Zaid bin Argam bahwa Rasulullah bersabda: "Aku ingatkan kalian tentang AhlBaytku". (1)
P: 34
Hadis Keenam
. اخرج الترمذی وحسنه, والحاکم عن زید بن ارقم قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم : إنی تارک فیکم ما إن تمسکتم به لن تضلوا بغیری کتاب الله , وعترتی أهل بیت.
P: 35
ولن یفترقا حتی یردا علی الحوض فانظروا کیف
Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi dan ia menggolongkannya sebagai hadis hasan, dan Al-Hakim dari Zaid bin Arqam ia berkata bahwa Rasulullah bersabda :
"Sungguh aku tinggalkan padamu apa yang dapat mencegah kamu dari kesesatan setelah kepergianku, selama kamu berpegang teguh kepadanya: Kitab Allah dan 'itrahku (keluargaku) ahli baytku. Kedua nya tidak akan berpisah sampai keduanya berjumpa denganku di Al-Haudh. Maka hati-hatilah dengan perlakuanmu atas ke duanya sepeninggalku nanti.(1)
P: 36
Hadis ketujuh
أخرج عبد بن حمید فی مسنده عن زید بن ثابت قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم إنی تارک فیکم ما إن تمسکتم به تغیری لن تضلوا کتاب الله, وعترتی أهل بیتی, وانهما لن یتفقا حتی یردا علی الحوض .
Diriwayatkan oleh Abdu bin Humaid, dari Zaid bin Tsabit ia berkata: Rasulullah bersabda: "Sungguh aku tinggalkan padamu apa
P: 37
yang dapat mencegah kamu dari kesesatan setelah kepergianku, selama kamu berpegang teguh kepadanya: Kitab Allah dan 'ltrahku Ahlbaytku, dan kedua nya tidak akan berpisah sehingga datang kepadaku di al-Haudh. (1)
Hadis Kedelapan
اخرج احمد , وأبو یعلی عن أبی سعید الخدری أن رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم قال: وإنی أوشک أن أدعی أجیب, وإنی تارک فیکم الثقلین: کتاب الله , وعترتی أهل بیتی , وان اللطیف الخبیر بنی انهما لن یتفرقا حتی یردا علی الحوض , فانظروا کیف تخلفونی فیهما .
Ahmad dan Abu Ya'la meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Aku merasa segera akan dipanggil (Allah) dan aku akan memenuhi panggilan itu. Maka aku tinggalkan padamu Al-Tšaqalain: yaitu: "Kitab Allah dan 'itrahku. Dan sesungguh-nya Allah Yang Maha Mengetahui telah berfir-
P: 38
man kepadaku bah wa keduanya tidak akan berpisah sehingga keduanya datang menjumpaiku di al-Haudh. Oleh karena itu perhatikan bagaimana perlakuanmu atas kedua peninggalanku itu (1)
Hadis Kesembilan
اخرج الترمذی وحسنه، والطبرانی (والحاکم) عن ابن عباس قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: أحبوا الله لما یغدوم به من یعینه أبونی لحب الله, وأحبوا أهل بیتی لی .
Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi -dan digolongkan sebagai hadis hasan-; Al-Thabarani dan Al-Hakim dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasu-
P: 39
lullah bersabda: "Cintailah Allah karena nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan-Nya; dan cintailah aku kårena kecintaan (kamu) kepada Al-lah; serta cintailah Ahl Bayt-ku karena kecintaan (kamu) kepadaku.(1)
Hadis Kesepuluh
اخرج البخاری عن أبی بکر الصدیق, قال : أرقبوا محمدا صلی الله علیو (وآله وسلم فی أهل بیته .
Bukhari meriwayatkan dari Abu Bakar Al-Shiddiq, ia berkata: "Peliharalah Muhammad saww dengan memelihara keluarganya"(2)
P: 40
Hadis Kesebelas
أخرج الطبرانی, والحاکم عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: یا بنی عبد المطلب, إنی بنات الله لکم ثلاثا : سالته أن یثبت (قاﺉمکم), وأن یعلم جاهلکم
ویهدی ضالکم, والله أن یجعلکم جودا, تجداء, ماء, فلو أن رجلا صفن بین الرکن والمقام, وصلی وصام, ثم مات, وهو ممبغض لأهل بیت محمد صلی الله علیه وآله وسلم دخل النار .
Diriwayatkan oleh Al-Thabarani dan al-Hakim dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah saww bersabda: "Wahai Bani Abdul Muththalib, aku memohon kepada Allah buat kalian tiga hal: Aku memohon dari-Nya agar meneguhkan orang yang bangkit dari kalian, agar la mengajari yang bodoh dari kalian dan memberi petunjuk bagi yang sesat;, dan aku memo-
P: 41
hon dari-Nya agar menjadikan kalian orang-orang dermawan, pemberani dan berhati belas kasih. Maka sekiranya seseorang berdiri di antara salah satu sudut Ka'bah dan maqam Ibrahim, lalu ia shalat dan puasa, sedangkan ia adalah pembenci keluarga (Ahl bayt) Muhammad, pasti ia masuk neraka.(1)
P: 42
Hadis Kedua belas
اخرج الطبرانی، عن ابن عباس أن رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم قال: بغض بنی هاشم والأنصار کفر, وبعض العرب یفاق
Al-Thabarani meriwayatkan dari Ibnu Abbas,sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Kebencian kepada Bani Hasyim dan Anshor adalah kufur dan membenci orang-orang Arab adalah kemunafikan.(1)
Hadis Ketiga belas
اخرج ابن عدی فی الکامل عن ابی سعید | الخدری, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: من ابغضنا أهل البیت فهو منافق .
Ibnu Adi dalam kitabnya, Al-kamil meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Barang siapa mem
P: 43
benci, Kami Ahlul-Bayt maka ia adalah munafiq (1)
Hadis Keempat belas
اخرج ابن حبان فی صحیحه , والحاکم عن ابی سعید الخدری), قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: والذی نفسی بیده, لا یبغضا أهل البیت رجل إلأ أدخله الله النار .
Ibnu Hibban dalam shahihnya dan Al-Hakin meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Demi yang jiwaku ditangan-Nya tidak seorang pun membeci kami, kecuali akan dimasukkan Allah ke neraka.(2)
P: 44
Hadis kelima belas
اخرج الطبرانی عن الحسن بن علی, انه قال المعاویة بن خدیج: یا معاویة بن خدیج, إیاک . وتغضب. فإن رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم قال: لا یضا، أخذ ولا یحسدنا أحد إلا
فید یوم القیامة عن الحوض بساط من نار
Al-Thabrani meriwayatkan dari Hasan bin Ali, beliau berkata kepada Mu'awiyah bin Khadij: "Wahai Mu'awiyah bin Khadij, hati-hatilah dari membenci kami, karena sesungguhnya Rasulullah saww bersabda: "Tiada seorang pun yang membenci dan menghasud kami kecuali akan dihalau dari al-Haudh dengan cambuk dari api (1)
P: 45
Hadis Keenam belas
اخرج ابن عدی والبیهقی فی شعب الایمان عن علی (علیه السلام) , قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم : من لم یعرف (ق)
P: 46
عترتی والأنصار , فهو لاخدی ثلاث : إقا. منافق , واما لزینة , واما لغیر طهر , یغنی حملته أثة - علی غیر طهر .
:
Ibnu 'Adi dan Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al-Iman meriwayatkan dari Ali a.s ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda:"Barang siapa tidak mengenal hak 'itrahku dan Ansharnya, maka ia salah satu dari tiga golongan: Munafiq, atau anak haramſatu anak dari hasil tidak suci yaitu: dikandung oleh ibunya dalam keadaan
haidh.(1)
P: 47
Hadis Ketujuh belas
اخرج الطبرانی فی الأوسط عن ابن عمر, قال: آخر ما تکلم به رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: أخلفونی فی أهل بیتی و فی
Al-Thabrani dalam kitabnya Al-Awsath dari Ibnu Umar,“ia berkata: Akhirnya ucapan Rasulullah sebelum wafat adalah: "Perlakukan aku sepeninggalku dengan bersikap baik kepada Ahlul-Baytku.(1)
Hadis kedelapan belas
أخرج الطبرانی فی الأوسط عن الحسن بن علی (ع) إن رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم قال: الزموا موتنا أهل البیت , فإنه من لقی الله تعالی, وهو یونا دخل الجنة بشفاختار والذی نفسی بیده لا ینفع عبدا عمل عمله إلا مغرفة
P: 48
Diriwayatkan oleh Al-Thabrani dalam Al-awsath dari Hasan bin Ali a.s. sesungguhnya Rasullullah saww bersabda: "Mantapkanlah dirimu pada kecintaan pada kami Ahlul-Bayt sebab barang siapa yang menghadap Allah sedang ia mencintai kami, niscaya ia masuk dalam surga dengan syafa'at kami. Demi Allah yang diriku jiwaku berada ditangan-Nya, tidak akan berguna amal seseorang bagi dirinya, kecuali bila ia mengetahui hak kami.(1)
Hadis kesembilan belas
اخرج الطبرانی فی الأوسط عن جابر بن عبد الله, قال: خطبنا رسول الله (ص), قسمته, وهو | یقول: أیها الناس من ابغضنا أهل البیت, حشره الله تعالی یوم القیامة یهودیا .
Al-Thabrani dalam al-Awsath meriwayatkan dari jabir bin Abdillah ia berkata: Rasulullah saww. berpidato di hadapan kami, maka aku mendengarnya berkata: "Wahai manusia, barang siapa membenci kami Ahlul-Bayt Allah
P: 49
akan kumpulkan ja pada hari kiamat sebagai orang yahudi." (1)
Hadis kedua puluh
اخرج الطبرانی فی الأوسط عن عبد الله بن " جعفر, (قال: سمعت رسول الله (ص) یقول: یا بنی هاشیم. إنی قد سالت الله لکم أن یجعلکم ماء, والله أن یهدئ ضالکم, ویؤمن تجداء,
خایفکم, ویشبع جاﺅکم, والذی نفسی بییرو . یؤمن أحدهم حتی یحکم ببئ, اترجون أن .
P: 50
تدخلوا الجنة بشفاعتی ولا یرجوها وعب
Al-Thabrani meriwayatkan di dalam al-Awsath; dari Abdillah bin Ja'far ( bin Abi Thalib) ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Wahai Bani Hasyim aku memohon dari Allah untuk kalian, agar la menjadikan kalian pemberani dan pengasih. Aku memohon agar la memberikan petunjuk bagi yang tersesat, memberi rasa aman bagi yang ketakutan dan mengenyangkan yang lapar dari kalian. Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, tiada beriman seorang dari mereka sehingga mencintai kamu karenaku. Apakah kamu mengharapkan untuk masuk ke dalam Surga dengan syafa'atku lalu Bani Abdul Muththalib tidak mengharapkannya (1)
Hadis kedua puluh satu
أخرج ابن أبی شیبة, ومسدد فی مسندهما, والحاکم والترمذی فی " نوادر الأول " وابو
P: 51
یعلی والطبرانی عن سلمة بن الاکوع قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: النجوم
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Musaddad dalam musnadnya, Al-Hakim, Al-Türmudzi dalam Nawadir Al-Ushul; Abu Ya'la dan Al-Thabrani dari Salamah bin Al-Akwa' ia berkata: Rasulullah bersabda: "Bintang-bintang di langit adalah petunjuk keselamatan bagi penghuni langit dan Ahl-Baytku adalah penyelamat umatku." (1)
P: 52
Hadis kedua puluh dua
اخرج البزار عن أبی هریرة , قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: إنی قد خلفت فیکم اثنین لن تضلوا بعدهما: کتاب الله , وترتی, ولن یتفرقا حتی یردا علی الحوض .
Al-Bazzar meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah saww bersabda: "Telah ku tinggalkan padamu dua hal. Kalian tidak akan sesat setelah keduanya: Kitab Allah dan Itrahku. Keduanya tiada akan berpisah sehingga datang menemuiku ditelaga Al-Haudh. (1)
Hadis kedua puluh tiga
اخرج البراز عن علی قال: قال رول الله صلی الله علیه وآله وسلم: إنی مقبوض, وإنی قد
P: 53
ترکت فیکم الثقلین : کتاب الله, وأهل بی, وإنکم لن تضوا بعدهما .
Al-Bazzar meriwayatkan dari Ali a.s. ia berkata: Rasulullah bersabda: "Sungguh aku akan dibawa pergi (wafat) dan telah kutinggalkan padamu dua pusaka berharga yaitu: Kitab Allah dan Ahl-Bayt, dan kamu tidak akan tersesat setelah kedua nya(1)
Hadis keduapuluh empat
قال: قال رسول الله اخرج البراز عن ابن عباس صلی الله علیه و آله وسلم: مثل أهل بیتی مثل سفینة نوح من رکب فیها نجا, ومن تخلف عنها غرق
Al-Bazzar meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah bersabda: "Perumpamaan (kedudukan) Ahl-baytku. ibarat "Bahtera Nuh" barangsiapa yang ikut berlayar bersamanya dia
P: 54
akan selamat. Dan barang siapa yang enggan dan terlambat, dia akan tenggelam." (1)
Hadis keduapuluh lima
اخرج البراز عن عبد الله بن الزبیر, أن النبی صلی الله علیه وآله وسلم قال: من أهل البیت مثل سفینة نوح من رکبها نجا, ومن ترکها غرق.
Al-Bazzar meriwayatkan dari Abdulah, bin Zubair(2) bahwa nabi saww. bersabda: "Perumpamaan (kedudukan) Ahl-Bayt ibarat "bahtera
Nuh". Barangsiapa berlayar dengannya dia akan selamat dan barangsiapa yang meninggalkannya dia akan tenggelam"(3)
P: 55
Hadis kedua puluh enam
و اخرج الطبرانی عن ابی ذر, سمعت رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم یقول: من أهل . بیتی فیکم کمثل سفینة نوح فی قوم نوح من رکبها نجا, ومن تخلف عنها هلک . وممل باب حطة فی بنی إسرائیل .
Al-Thabari meriwayatkan dari Abu Dzar (ia berkata): Aku mendengar Rasulullah saww. bersabda: "Perumpamaan (kedudukan) Ahl- Baytku di antara kamu, ibarat "bahtera Nuh" di antara kaumnya. Barangsiapa ikut berlayar bersamanya, dia akan selamat; dan barang siapa yang enggan dan terlambat dia akan binasa.
Dan perumpamaan Ahl-Baytku di antara kamu seperti "pintu pengampunan" bagi Bani Israil (1).
P: 56
Hadis kedua puluh tujuh ..
أخرج الطبرانی فی الأوسط عین ابی سعید الخدری, سمعت رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم یقول : إنما من أهل بیتی من سفینة نوح من رکبها نجا , ومن تخلف عنها غرق, وانما من أهل بیتی فیکم, مثل باب حطة فی بنی إسرائیل من دخلها غفر له .
Al-Thabrani meriwayatkan dalam Al-Ausath dari Abu Said Al-Khudri (ia berkata); Aku mendengar Rasulullah saww bersabda: "Perumpamaan (kedudukan) Ahl-Baytku seperti bahtera. Nuh". Barangsiapa menaikinya dia akan selamat dan barangsiapa meninggalkannya dia akan tenggelam. Dan perumpamaan Ahlul-
Baytku di antara kamu seperti "pintu pengampunan" di antara Bani Israil. Barang siapa memasukinya maka dosa-dosanya akan diam-puni(1)
P: 57
Hadis keduapuluh delapan
اخرج ابن النجار فی تاریخ عن الحسن بن علی قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله) وسلم یک شنی أساس, وأساس الإسلام حب أصحاب رسول الله, وکب أهل بیته .
Ibnu Al-Najjar dalam Tarikhnya (1) meriwayat-kan dari Hasan bin Ali a.s. ia berkata: Rasululullah saww bersabda: "Setiap segala sesuatu mempunyai asas dan asas Islam adalah kecintaan kepada sahabat.(2) Rasulullah saww dan Ahl-Baytnya.(3)
Hadis keduapuluh sembilan
اخرج الطبرانی عن عمر قال رسول الله صلی
: 150, 151, dan Al-Hindi dalam Kanzulnya juz 6 hal 216.
P: 58
الله علیه وآله وسلم: گل نی انشئ فان عصبتهم لأبیهم, ما خلا ولد فاطمة, فانی آنا . قصبهم وانا أبوهم
Al-Thabrani meriwayatkan dari Umar bahwa Rasulullah bersabda: "Setiap putra seorang perempuan bergabung dalam nasabnya kepada 'Ashabahnya (keluarganya dari pihak ayah) ,kecuali keturunan Fatimah, akulah 'Ashabah mereka dan akulah ayah mereka(1)
Hadis ketiga puluh
اخرج الطبرانی عن فاطمة الزهراء رضی الله عنها قالت: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: ” بی أم ینتمون إلی محبة الله ولد فاطمة, فانا ولیهم وانا عصبتهم .
Al-Tabrani meriwayatkan dari Fatimah Al-Zahra' r.a, beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Setiap putra ibu akan bergabung
P: 59
dalam nasabnya kepada ashabahnya, kecuali anak-anak Fatimah, Akulah wali mereka dan akulah ashabah mereka (1)
Hadis ketiga puluh satu
اخرج الحاکم عن جابر قال: قال رسول الله - صلی الله علیه و آله و سلم : لکل بنی أم عصبة ینتمون إلیهم, إلا ابنی فاطمة, فانا ولیهما وعصبتهما .
Al-Hakim meriwayatkan dari Jabir ia berkata: Rasulullah saww bersabda:"Setiap putra ibu memiliki ashabah (keluarga pihak ayah) yang mereka dinisbatkan kepada nya, kecuali dua putra Fatimah akulah wali mereka dan aku adalah ashabah mereka(2)
P: 60
Hadis ketiga puluh dua
اخرج الطبرانی فی الأوسط عن جابر , أنه سمع عمر بن الخطاب یقول للناس حین تزوج بنت علی أنه تونی, سمعت رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم یقول : ینقطع یوم القیامة کل سبب ونسب. الا سب ونسبی :
Al-Thabrani meriwayatkan dalam Al-Awsath dari Jabir bahwa ia mendengar Umar ibnu Al-Khaththab mengatakan kepada orang-orang ketika ia menikah dengan salah seorang putri Ali (1). Tidaklah kalian mengucapkan selamat atasku? Aku mendengar Rasulullah bersabda:
"Akan terputus pada hari kiamat semua sebab nasab (keturunan) kecuali sebabku dan nasab yang bersambung denganku(2)
P: 61
Hadis ketiga puluh tiga
قال: قال رسول اخرج الطبرانی عن ابن عباس الله صلی الله علیه وآله وسلم: " سبب ونسب منقطع یوم القیامة, إلا سبب ونسبی .
Al-Thabrani meriwayatkan dari ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah bersabda: "Semua sebab dan nasab akan terputus pada hari kiamat kecuali sebab dan nasab yang bersambung denganku (1)
P: 62
Hadis ketiga puluh empat
اخرج ابن عساکر فی تاریخه عن ابن عمرو قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: کل نسب وصهر مقطع یوم القیامة, إلا نسبی وصهری .
Ibnu 'Asakir dalam Tarikhnya meriwayatkan dari ibnu Umar ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Semua hubungan nasab dan shihr kerabat sebab hubungan perkawinan) akan terputus pada hari kiamat kecuali nasab dan shihr-ku.(1)
P: 63
Hadis ketiga puluh lima
أخرج الحاکم عن ابن عباس , قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم : النجوم امان الأهلی الأرض من الغرق , واهل بیتی أمان لأمتی من الاختلاف , فإذا خالفتهم قبیلة , اختلفوا , فصاروا زب إبلیس .
:
Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Bintang-bintang (di langit) adalah petunjuk keselamatan bagi penghuni bumi dari bahaya tenggelam. Dan "Ahlul-Baytku" adalah penyelamat umatku dari bahaya perselisihan dan perpecahan dalam (urusan-urusan agama pen). Bila salah satu dari qabilah menyeleweng dan menentang niscaya mereka akan bercerai berai dan menjadi kelompok Iblis.(1)
P: 64
Hadis ketiga puluh enam
اخرج الحاکم عن انس , قال : قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم : وعدنی بئ فی أهل بیتی , من اقر منهم بالتوحید ولی بالبلاغ , أن لا یعذبهم .
Al-Hakim meriwayatkan dari Anas ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Tuhanku menjanjikanku buat Ahlul-Bayt ku (kerabat secara umum pen.), barang siapa dari mereka yang mengakui ke-Esaan (Allah) dan menyaksikan bahwa aku telah menyampaikan salah Allah), la tidak akan menyiksa mereka.(1)
Hadis ketiga puluh tujuh
اخرج ابن جریر فی تفسیره عن ابن عباس فی قوله تعالی:" ولسوف یعطیک ربک فترضی" قال : .من رضی محمد أن لا یدخل أحد من أهل بیته النار.
P: 65
Ibnu Jarir meriwayatkan dalam tafsirnya dari Ibnu Abbas pada Firman Allah Ta'ala ("Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karuniya-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (QS:93:5) ia berkata: "Di antara kepuasan Muhammad saww adalah agar tidak seorangpun dari Ahlul-Baytnya (keturunannya-pen), yang masuk ke dalam api Neraka.(1)
Hadis ketiga puluh delapan
اخرج البراز, وأبو یعلی, والعقیلی, والطبرانی وابن شاهین فی السنة عن ابن مسعود, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم : إن فاطمة أحصنت فرجها, ممه الله ربیتها علی النار
Diriwayatkan oleh Al-Bazzar, Abu Ya'la, Al-Uqaili, Al-Thabrani dan Ibnu Syahin dalam Al-Sunnah dari Ibnu Mas'ud ia berkata bahwa Rasulullah bersada: "Sesunguhnya Fatimah
P: 66
telah menjaga dirinya oleh karena itu." Allah mengharamkan memelihara keturunannyal anak cucunya (untuk disentuh) api Neraka.(1)
Hadis ketiga puluh sembilan
قال: قال رسول أخرج الطبرانی عن ابن عباس الله صلی الله علیه وآله وسلم: إن الله غیر
P: 67
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saww berkata kepada Fatimah: "Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksamu dan anak cucumu (1)
Hadis keempat puluh
اخرج الترمذی وحسنه عن جابر, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: یا أیها الناس, إنی ترکت فیکم ما إن أخذتم به کن تضلوا کتاب الله, وعترتی أهل بیتی .
Al-Turmudi meriwayatkan sebuah hadis dan dia berinya status hadis - hasan dari Jabir ia berkata: Rasulullah bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah tinggalkan padamu apa yg mencegah kamu dari kesesatan selama kamu mengambilnya (berpegang teguh dengannya) yaitų; Kitab Allah dan 'itrahku (yaitu) Ahl-baytku".(2)
P: 68
Hadis keempat puluh satu
اخرج الخطیب فی تاریخه عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: شفاعتی الأئتی من أب أهل بیتی
Al-Khatib dalam Tarikh nya meriwayatkan dari Ali ia berkata: Rasulullah saww bersabda: "Syafa'atku bagi umatku (hanya) teruntuk orang yang mencintai Ahlul-Baytku".(1)
Hadis keempat puluh dua
أخرج الطبرانی عن ابن عمر, قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: أول من أشق له من أتی أهل بیتی
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah saww bersabda: "Pertama orang yang akan aku beri syafa'at dari kalangan umatku adalah Ahl-Baytku (kerabatku)". (2)
P: 69
Hadis keempat puluh tiga
اخرج الطبرانی عن المطلب بن عبد الله بن حنطب عن أبیه قال: خطبنا رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم بالجحفة, فقال: البیت اولی بکم من انفیم ؟ قالوا : بلی, یا رسول الله. قال: فانی سالم عن اثنین: عن القرآن وعن عترتی .
Al-Thabrani meriwayatkan dari Al-Muththallib bin Abdillah bin Hanthab dari ayahnya ia berkata Rasulullah saww berpidato dihadapan kami di Juhfah, beliau bersabda: "Bukankah diriku ini lebih utama (berhak) untuk memimpin kamu dari pada dirimu sendiri? jawab mereka: Benar ya Rasulullah. Beliau melanjutkan: Kalau begitu aku akan meminta pertanggungan jawabmu tentang dua hal: Al-Quran dan 'Itrahku".(1)
P: 70
Hadis keempat puluh empat
قال: قال رسول اخرج الطبرانی عن ابن عباس الله صلی الله علیه و آله وسلم: لا تزول قدما عبیر حتی یسأل عن أربع: عن عمره فیما أفتاة , وعن جده فیما أبلاه, وعن ماله فیما أنفقه وین این اکتسبه وعن حبنا أهل البیت .
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba Allah pada hari kiamat sebelum ia ditanya (dan menjawab) empat pertanyaan: .. Tentang usianya, untuk apa ia menghabiskannya, tentang tubuhnya, bagaimana ia telah mengu-
nakan tenaganya, tentang hartanya, untuk apa dibelanjakan dan dari mana ia mendapatkannya, serta tentang kecintaannya kepada kami Ahlul-Bayt" (1).
P: 71
Hadis keempat puluh lima
اخرج الدیلمی عن علی, سمعت رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم یقول: أول من یرد علی الحوض أهل بیتی .
Al-Dailami meriwayatkan dari Ali ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saww bersabda: "Orang pertama yang mendatangiku di Haudh adalah Ahlul-Baytku".(1)
Hadis Keempat puluh enam
اخرج الدیلمی عن علی, قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: أبوا أولادکم علی
P: 72
ثلاث خصال: محب بکم , وحب أهل بیته ,وعلی قراءة القرآن, فإن حملة القرآن فی ظل الله یوم لا ظل إلا ظله مع أنبیائه وأصفیائه .
Al-Dailami meriwayatkan dari Ali ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Didiklah putra-putramu. atas tiga perkara. Kecintaan kepada Nabimu, kecintaan kepada Ahlul-Bayt nya dan membaca Al-Qur'an. Sesungguhnya pengemban Al-Qur'an berada di bawah naungan Allah pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan-Nya bersama para nabi dan para washinya/orang-orang pilihan-Nya"(1)
Hadis Keempat puluh tujuh
اخرج الدیلمی عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله) وسلم: اثبتکم علی الصراط اشد م ا لأهل بیتی وأصحابی .
P: 73
Al-Dailami meriwayatkan dari Ali ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Paling teguhnya kamu di atas shirat (jembatan di akhirat) adalah orang yang paling gigih kecintaannya kepada keluargakų. (Ahlul-Baytku) dan sahabat-sahabatku." (1)
Hadis keempat puluh delapan
اخرج الدیلمی عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: أربعة أنا لهم شفیع یوم القیامة: المکره لذریتی, والقاضیئ لهم الحوائج, والساعی لهم فی أمورهم عندما اضطوا إلیه, والمح لهم بقلبه ولسانه .
Al-Dailami meriwayatkan dari Ali a.s. ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Empat golongan akulah pemberi syafa'at bagi mereka di hari kiamat, yaitu: orang yang menghormati keturunanku (Dzuriyyahku), orang yang membantu menutup kebutuhan mereka, membantu mereka dalam urusan-urusan mereka,
P: 74
ketika mereka terpepet, dan orang yang mencintai : mereka dengan hatinya (yang tulus) dan dengan kata-katanya.(1)
Hadis keempat puluh sembilan
اخرج الدیلمی عن أبی سعید, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: إشتد غضب ترتی الله علی من آذانی فی
Al-Dailami meriwayatkan dari Abu Said berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Keras kemurkaan Allah terhadap orang yang menggangguku dengan mengganggu l'trahku.(2)
Hadis kelima puluh
اخرج الدیلمی عن ابی هریرة قال: قال رسول الله صلی الله علیه و آله وسلم: إن الله یبغض
P: 75
الأکل فوق شبوه والغاؤل عن طاعة ربه والتارک سنة نبی؛ والمقر فیه والتمخض عترة بیو, والمؤذی جیرانه
Al-Dailami meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah saww. bersabda: "Sesungguhnya Allah membenci orang yang makan di atas batas kekenyangannya, orang yang lalai dari melaksanakan ketaatan kepada Tuhảnya, orang yang mencampakkan sunnah nabinya, orang yang meremehkan dzimmahnya
(tanggung jawabnya), orang yang membenci 'itroh nabi nya dan mengganggu tetangganya.(1)
Hadis kelima puluh satu
اخرج الدیلمی عن ابی سعید, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: أهل بیتی والأنصار گرشئ وعیتی , فاقبلوا من حسنهم , وتجاوزوا من مسیئهم
P: 76
Al-Dailami meriwayatkan dari Abu Said ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Ahlul-Baytku dan orang-orang Anshor adalah orang-orang kepercayaanku dan pengemban rahasia ilmuku. Maka terimalah yang baik dari mereka dan ma'afkan yang salah dari mereka.(1)
Hadis Kelima puluh dua
اخرج أبو نعیم فی الحلیة عن عثمان بن عفان, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم من اولی رجلا من بنی عبد المطلب معروفا فی اقایو, فانا الدنیا, فلم یقدر المطلبی علی أکافئه عنه یوم القیامة .
Abu Nu'aim meriwayatkan dalam Al-Hilva 3 dari Ustman bin Affan ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Siapa yang memberikan
P: 77
kepada salah seorang dari keturunan Abdul Muthallib suatu (hadiah) kebaikan, lalu ia tidak mampu untuk membalas kebaikannya maka akulah yang akan membalasnya kelak di hari kiamat.(1)
Hadis kelima puluh tiga
اخرج الخطیب عن عثمان بن عفان, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: من نخلف عبد المطلب أصنع صنیعة إلی فلم یگانه بها فی الدنیا , فعلی مکافاته إذا لقینی .
Al-Khotib meriwayatkan dari Ustman bin Affan ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda:"Barangsiapa berbuat kebaikan kepada salah seorang dari keturunan Abdul Muthallib, lalu ia tidak mampu membalas kebaikannya itu
P: 78
di dunia, maka Akulah yang akan membalas kebaikan itu jika ia berjumpa denganku.(1)
Hadis Kelima puluh empat
اخرج ابن عساکر عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: من صنع إلی أحد من أهل بیتی یدا کافاته یوم القیامة .
Ibnu 'Asakir meriwayatkan dari Ali a.s. beliau berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Siapa yang memberikan jasa kepada salah seorang dari Ahlul-Baytku maka Akulah yang akan membalasnya pada hari kiamat."(2)
Hadis Kelima puluh lima
اخرج الباوردی عن ابی سعید, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: إنی تارک فیکم ما إن تمسکتم به لن تضلوا: کتاب الله سبب طرفه بید الله وطرفه بایدیکم , وترتی أهل بیتی وانهما أن یتفرقا حتی یردا علی الحوض
P: 79
Al-Bawardi meriwayatkan dari Abu Sa'id ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Aku akan tinggalkan padamu apa yang dapat mencegah kamu dari kesesatan yaitu: "Kitabullah", ia adalah suatu sebab yang satu ujungnya di tangan Allah dan ujung yang lain pada tanganmu, dan Ithrahku "Ahlul-Baytku", dan sungguh keduanya tak akan berpisah, sampai bersama-sama mengunjungiku di telaga Al-Haudh (1)
Hadis Kelimapuluh enam
اخرج احمد, والطبرانی عن زید بن ثابت, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم : " إنی تارک فیکم خلیفتین: کتاب الله جبل ممدود ما بین السماء والأرض, وعترتی أهل بیتی,
وأنهما لن یفترقا حتی یردا علی الحوض .
Imam Ahmad dan Al-Thabrani meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Kutinggalkan padamu kedua penggantiku "Kitab Allah", tali penghubung yang terentang antara langit dan bumi, dan "ithrohku Ahlul-Baytku.* Sungguh kedua-
P: 80
nya takkan berpisah sehingga berjumpa denganku di telaga Al-Haudh,(1)
Hadis Kelima puluh tujuh
أخرج الترمذی والحاکم والبیهقی فی " شعب الایمان " عن عائشة مرفوعا: یتة لغتهم ولعنهم الله, وکل نبی مجاب (الأغوی: الزاد فی کتاب الله, والمکذب بقدر الله, والمتسلط بالجبروت فیور بذلک من أذله الله, ویذل من اعزه الله, والمنتج للحرم الله والمتتکل من ترتی ما حم الله, والتارکل
Al-Turmudzi, Al-Hakim dan Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al-Iman meriwayatkan dari 'Aisyah dari Nabi saww: "Ada enam kelompok yang dilaknat Allah, aku serta semua nabi yang do'anya ikabulkan. Mereka itu adalah: Orang yang menambah-nambah kitab Allah. Orang yang mengingkari takdir Allah. Orang yang berkuasa dengan kekerasan lalu memuliakan orang yang dihinakan oleh Allah dan menghinakan orang
P: 81
yang dimuliakan Allah. Orang yang menighalalkan (sesuatu) yang diharamkan Allah. Orang yang memperlakukan 'Itrahku dengan perlakuan yang diharamkan oleh Allah dan orang yang meninggalkan sunnahku,(1)
Hadis Kelima puluh delapan
اخرج الدار قطنی فی" الأفراد ", والخطیب فی " المتفق " عن علی, قال: قال رسول الله صلسنین الله علیه و آله وسلم: تة لعنهم الله، ولعنتهم نبی مجاب الدعوة الزائد فی کتاب الله و والمکذب بقدرا للبی, والراغب عن سنتی إلی بدعة, والمنتج من عترتی ما حرم الله والمتسلط علی امی بالجبروت لیع من أذل الله ویذل من أقر الله, والمرتد أغرابیا بعد هجرته
Diriwayatkan oleh Al-Daru Al-Quthni dalam Allfrad dan Al-Khatib dalam Al-Muttafaq dari Ali a.s. beliau berkata bahwa Rasulullah saww ber-
P: 82
sabda: "Tujuh kelompok yang dilaknat Allah dan dilaknat oleh setiap nabi yang do'anya dikabulkan mereka itu adalah: Orang yang menambah-nambah kitab Allah. Orang yang mengingkari takdir Allah. Orang yang menolak sunnahku dan mengambil yang bid'ah. Orang yang memperlakukan 'ltrahku dengan perlakuan yang diharamkan Allah. Orang yang berkuasa dengan kekerasan atas umatku lalu memuliakan yang dihinakan Allah dan meng hinakan yang dimuliakan Allah. Dan orang yang murtad, dengan melarikan diri ke dusun-dusun setelah hijrah (sebagai arab Baduwi).(1)
Hadis Kelima puluh sembilan
اخرج الحاکم فی تاریخه, والیلمی, عن ابی سعید قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم ثلاث من حفظهن حفظ الله له دینه ودنیاه, ومن ضعهن لم یحفظ الله له شیئا: محزمة الإسلام , وحرمتی, ومحترمة رحمی.
P: 83
Al-Hakim meriwayatkan dalam Tarikhnya dan AlDailami dari Abu Said ia berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: Tiga hal barang siapa memeliharanya; maka Allah akan memelihara agamanya dan siapa yg menyia-nyiakannya maka Allah tidak aķan memelihara apapun baginya yaitu: "Kehormatan Islam kehormatanku dan kehormatan keluargaku." (1)
اخرج الدیلمی عن علی, قال: قال رسول الله صلی الله علیه وآله وسلم: خیر الناس الغربوخیر العرب قریش, وخیر قریش بنو هاشم الله
Al-Dailami meriwayatkan dari Ali a.s. beliau berkata bahwa Rasulullah saww bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah orang-orang arab, sebaik-baik orang arab adalah suku Quraisy dan sebaik-baik suku Quraisy adalah Banu Hasyim.".
P: 84
KEPUSTAKAAN
1 Abdullah bin Muham Al-Ithaf binubbi Al-Asymad Al-Syabrawi Traff
2 Al-Khatib Al-Baghdadi Tarikh Baghdad
3 Abu Nu'aim Al-Isfahani Hilyatu Al-Auliya'
4 Al-Suyuthi Al-Duur Al-Mantsur :
5 Muhibbuddin Al-Thaba Dzakhair Al-Uqba
6 Hill Ibnu Al-Ammad Al-Syadzarat Al-Dzahab
7 Hambali Muhammad bin Ismail Shahih Al-Bukhari
8 Muslim bin Al-Hajjaj Shahih Muslim
9 Muhammad bin Isa Shahih Al-Turmudzi
10 Ahmad bin Syu'aib Al-Shahih Al-Nasa'i
11 Ibnu Hajar Al-Haitami Al-Shawaiq
12 Ibnu Al-Shabbagh Al- Al-Fushul Al-Muhim Maliki
13 Murtadha Al-Husaini Fadhail Al-Khamsah
14 Al-Mannawi Faidhu Al-Ghadir'i
15 Muhammad bin Umar Tafsir Al-Kasysyaf Al-Zamakhsyari
16 Al-Muttaqi Al-Hindi Kanzul Ummal
P: 85
17 Ali bin Abubakar Al- Majma' Al-Zawaid Haitsami
18. Al-Hakim Mustadrak Al-Shahi-hain
19 Ahmad bin Hambal Musnad Ahmad
20. Muhammad bin Abd-Misykat Al-Mashabih ullah Al-Khatib
21 Ibnu Abi Al-Hadid Syarah Nahj-Al-Balaghah
22 Muhammad Ali Al-Min Kunuzissunnah Shabuni
23 Tim Penyusun Al-Mu'jam Al-Wasith
24 Syarafuddin Al-Musa Al-Murajaat
25 Umar Ridha Kahhala Mu'jam Al-Mu'allifin
26 Ismail Pasa Al-Bagh Hidayatul 'Arifin dadi
P: 86